Oleh: Vina Rumbewas I
PAPUAinside.com, WAMENA– Guna memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo menggandeng RSUD Wamena, yang merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan di wilayah Lapago.
Kerjasama ini disahkah dalam penandatangan Nota Kesepahaman di Aula RSUD Wamena, antara Pemkab Yahukimo dan Pemkab Jayawijaya, dalam hal ini RSUD Wamena, Kamis (14/7/2022).
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo, Lesman Tabuni menyampaikan bahwa hal ini sejalan dengan visi misi Pemkab Yahukimo yakni Yahukimo Sehat, Cerdas dan Mandiri.
“Khusus untuk dinas kesehatan ada beberapa program yang harus dibuat, agar masyarakat Yahukimo bisa mendapatkan Yahukimo sehat,” ungkapnya.
Menurut Lesman, pemda Yahukimo juga melakukan pendekatan partisipatif dengan kearifan lokal kepada masyarakat Yahukimo, yang jumlah penduduknya kurang lebih 354 jiwa dan tersebar di daerah lembah dan gunung, yang aksesnya hanya dapat ditempuh dengan pesawat kecil.
Diakuinya, selama ini banyak masyarakat Yahukimo yang datang ke RSUD Wamena, untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Hal inilah yang mendorong kami dari pemda Yahukimo melakukan kerjasama, dimana kami berkewajiban menyiapkan anggaran untuk RSUD Wamena, dengan kerjasama ini dapat menjamin masyarakat kami,” jelasnya.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di RSUD Wamena, warga Yahukimo cukup membawa e-KTP dan Kartu Keluarga (KK) Kabupaten Yahukimo.
“Jadi jika warga Yahukimo di Wamena, tapi memiliki e- KTP Yahukimo bisa mendapat jaminan itu, tapi kalau terdaftar sebagai warga dari kabupaten lain tentu tidak bisa,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemkab Jayawijaya yang diwakili Asisten 1 Sekda Jayawijaya, Drs. Tinggal Wusono, MAP menyatakan bahwa selama ini, meskipun belum ada kerjasama yang dilakukan namun pelayanan-pelayanan kesehatan tetap berjalan dan diberikan kepada masyarakat di Lapago.
Sehingga penandatanganan kerjasama bersama pemda Yahukimo ini disambut baik, dimana dari sisi anggaran dan kepastian untuk masyarakat mendapat jaminan dan komitmen RSUD Wamena dalam memberikan pelayanan dan sarana, prasarana yang menunjang itu.
“Seperti yang telah dipaparkan direktur RSUD Wamena tentang permasalahan di sini (RSUD), tapi bukan berarti kita tidak memberikan kepastian dan pelayanan kepada masyarakat, tapi selalu bisa kita layani,” ungkapnya.
Karena pernah bertugas di Yahukimo sebelum adanya pemekaran, Tinggal Wusono cukup paham betul dengan tingkat kesulitan di daerah itu.
Menurutnya, medan di daerah Yahukimo merupakan yang paling sulit di seluruh Lapago, dengan jumlah penduduk dan luas wilayah yang dua kali lipat dari Jayawijaya, ditambah dengan SDM yang terbatas, tentu banyak masalah yang terjadi.
“Melalui kerjasama ini diharapkan tidak ada masyarakat yang tak terlayani lagi, untuk para staf di RSUD Wamena agar hal-hal teknis harus segera di koordinasikan, dan pelayanan harus terus dilakukan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RSUD Wamena Dr. Felly G. Sahureka, MKes, SpPk mengungkapkan bahwa hingga saat ini kabupaten di wilayah Lapago yang sudah menjalin kerjasama dengan RSUD Wamena, yakni Kabupaten Lanny Jaya, Nduga, dan Yahukimo.
“Diharapkan kabupaten lain juga mengikuti, agar dengan dasar MoU ini kami bisa melakukan pelayanan terhadap pasien dari luar Jayawijaya dengan maksimal. Kami menginginkan komitmen dari pemerintah se-Lapago yang mendukung pelayanan RSUD Wamena, yang menjadi pusat regional di wilayah Lapago,” katanya.
Menurutnya, kerjasama ini menggunakan sistem pembayaran klaim, artinya akan ditagih sesuai dengan jumlah pasien yang mendapat perawatan di RSUD Wamena.
“Untuk kerjasama dengan pemda Yahukimo, berlaku surut hingga per 3 Januari 2022, sehingga pelayanan yang sudah dilakukan akan direkap sekaligus penagihan untuk 7 bulan pelayanan tahun ini,” pungkasnya. **