Oleh : Vina Rumbewas |
PAPUAInside.com,WAMENA – Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi SH.,M.Hum mengingatkan para pemuda di Distrik Wolo dan Jayawijaya pada umumnya untuk menjauhi minuman keras dan ganja ataupun barang-barang terlarang sejenisnya, mengingat pemuda merupakan generasi penerus pembangunan di Jayawijaya maupun Papua.
“Saya berharap generasi muda khususnya di Wolo dan secara umum di Jayawijaya bisa menghindari hal-hal negatif dengan perbuatan-perbuatan yang berdampak hukum terutama menyangkut miras dan ganja,” ungkapnya saat memberikan sambutan pada Penamatan Siswa Kelas III dan peresmian Gedung Kantor Sekolah Teologia Atas Injil Damai Wolo, di Distrik Wolo, Jumat (18/06/2021).

Karena menurut wabup, miras dan barang-barang terlarang seperti ganja ataupun sejenisnya sangat berdampak negative, baik secara social, kesehatan, maupun hukum.
Ia juga meminta gereja untuk gencar memainkan peran dalam menggiring generasi Jayawijaya tetap berjalan dalam aturan-aturan gereja.
“Kami juga harap peran gereja harus gencar, supaya generasi muda ini dibawa ke jalan yang benar sesuai dengan ajaran agama yang berlaku di masing-masing denominasi gereja yang ada,” ungkapnya.
Pada peresmian gedung kantor STAID Wolo wolo ini juga pemerintah berjanji akan memberikan lima unit komputer untuk pengembangan pendidikan disekolah tersebut.
Sebelumnya pemerintah telah membantu pembangunan gedung kantor STAID yang baru diresmikan tersebut.
Tak lupa, wabup juga mengajak masyarakat untuk kembali ke kebun dan hidup berpedoman 3W (wam, wen, dan wene atau babi, tanah dan masalah)
“3W merupakan identitas orang di wilayah Lapago secara umum dan juga Jayawijaya. Oleh karena itu saya dan pak bupati selalu ingatkan masyarakat untuk kembali ke kebun, kalau butuhkan alat kerja kami akan siap bantu,” pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Gidi Pdt. Dorman Wandikbo mengatakan siswa yang baru saja ditamatkan dari sekolah tersebut diharapkan dapat langsung ke jemaat masing-masing dan melayani, terutama melayani sekolah minggu.
“Setelah kembali ke jemaat masing-masing mereka harus melayani dari sekolah minggu. Pelayanan sekolah minggu harus diutamakan, jangan langsung ingin menjadi gembala atau gembala daerah, tapi mulailah dari sekolah minggu,” ungkapnya.
Menurutnya, mereka harus menyiapkan sekolah minggu karena generasi hari ini jangan menjadi generasi yang rusak tapi harus jadi generasi yang baik.
Ia juga mengingatkan para lulusan untuk tidak berkompromi dengan hal-hal duniawi, jika benar katakan benar, jika salah katakan salah.
STAID GIDI Wolo tahun ini menamatkan sepuluh siswa di tahun ajaran 2020-2021, dari tiga puluh tujuh siswa. **