Oleh: Makawaru da Cunha I
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua, sudah siap menyelenggarakan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2021 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Jalur Mandiri Seleksi Lokal Siswa Berprestasi (SLSB) dan Jalur Mandiri Seleksi Bersama (JMSB).
Demikian disampaikan Ketua Panitia LTMPT-PTN Uncen Dr Onesimus Sahuleka, SH, MHum, didampingi Sekretaris Panitia LTMPT-PTN Uncen Dr Oscar O. Wambrauw, SE, MSc dan Operator/Kasubag Pendidikan Uncen Arlius Abisay, SE, ketika menyampaikan keterangan pers di Jayapura, Rabu (24/02/2021).

Onesimus mengatakan, SNMPTN dan SBMPTN adalah jalur yang bersifat nasional, dilaksanakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Sedangkan SLSB dan JMSB dilakukan universitas atau perguruan tinggi masing-masing.
PMB lewat jalur SNMPTN berdasarkan pada prestasi akademik. Prestasi akademik itu tergantung dari sekolah yang bersangkutan, terutama syarat utama dan wajib hukumnya adalah sekolah harus memiliki akun LTMPT dan sudah terakreditasi.
“Kalau sekolah sudah miliki akun LTMPT, maka sekolah akan mendaftarkan siswanya terlebih dahulu dengan memasukan nilai –nilai dari semester 1 sampai semester 5,” katanya.
“Penilaian pada SNMPTN ini kita tak lakukan ujian, tapi pada penilaian prestasi akademik dari siswa-siswi yang bersangkutan,” katanya lagi.
Oleh sebab itu, ucapnya, sekolah wajib memasukan nilai siswa dari semester 1 sampai semester 5 pada Pangkalan Data Sekolah Siswa (PDSS).
“Ini wajib, karena walaupun siswa sudah punya akun LTMPT. Tapi kalau nilainya tak dimasukan sekolah, maka siswa tersebut tak bisa mendaftar SNMPTN,” ungkapnya.
Yang berikut, sekolah juga harus melakukan pemeringkatan dari siswa- siswi yang mengikuti SNMPTN. Ini berdasarkan pada akreditasi dari sekolah yang bersangkutan. Akreditasi A kuotanya 40 persen, akreditasi B 25 persen dan akreditasi C 5 persen.
“Jadi sekolah sudah harus menetapkan pemeringkatan. Artinya tak semua siswa yang ada di sekolah itu bisa mengikuti SNMPTN,syaratnya harus punya akun LTMPT,” terangnya.
Yang kedua, dia juga termasuk dalam siswa eligible yang dilakukan pemeringkatan berdasarkan nilai raport oleh sekolah yang bersangkutan berdasarkan pada nilai-nilai yang diisi pada PDSS.
“Jadi misalnya jurusan IPS ada sekitar 40 siswa, tapi tak semua 40 siswa ini akan ikut SNMPTN, karena dia hanya 40 persen. Kalau akreditasi A 40 persen dari 40 itu setelah kita tentukan 40 persen. Dari 40 sekian orang itu baru sekolah lakukan pemeringkatan,” tukasnya.
Ia juga wanti-wanti sekolah, kalau mau melakukan pemeringkatan maka siswa-siswi yang betul- betul mau seleksi lewat SNMPTN harus hati-hati didalam memilih program studi sesuai dengan kemampuan.
“Kalau kemampuan disitu pilih disitu jangan pilih ikut teman atau pilih karena orang tua mau menghendaki anak jadi dokter, padahal kemampuan anak tak bisa disitu,” imbuhnya.
Dikatakan pendaftaran SNMPTN ditutup pada Rabu (24/02/2021) pukul 15.00 WIB atau pukul 17.00 WIT.
Jumlah pendaftaran SNMPTN Uncen sebelum pukul 15.00 WIB mencapai 2.305 siswa dan akan terus bertambah hingga batas akhir pendaftaran. Jumlah ini meningkat dari pada tahun sebelumnya yakni dibawah 1.000 siswa.
Pada Kamis (25/02/2021) sudah bisa diketahui total jumlah siswa yang mendaftar lewat jalur SNMPTN. Pengumuman SNMPTN akan dilakukan 22 Maret 2021 mendatang.
Sementara itu, registrasi akun SBMPTN mulai 7 Pebruari 2021 sampai 12 Maret 2021. Syaratnya siswa-siswi dan sekolah yang belum mendapat akun bisa mendapat akun yang baru.
Kalau siswa siswi yang sudah mempunyai akun tak perlu lagi registrasi akun LTMPT, tapi langsung masuk pada pendaftaran UTBK SBMPTN pada 15 Maret 2021 sampai 1 April 2021.
“Pendaftaran SBMPTN ini punya kelebihan, yakni siswa-siswi menentukan sendiri hari ujian, lokasi ujian dan sesi ujian yakni sesi I atau sesi II,” ucapnya. **