PAPUAInside.com, JAYAPURA— Tim Gabungan Pencari Fakta kasus Intan Jaya menuju ke lokasi penembakan untuk mencari fakta-fakta lapangan.
Tim yang dipimpin Benny Mamoto, hari ini, Kamis (08/10/2020) dengan menggunakan jalur udara dan darat menuju ke lokasi tertembaknya Pendeta Jermia Zanambani pertengahan September 2020 lalu.
Sebelumnya, di Timika TPFG Rabu (07/10/2020) melakukan sejumlah pertemuan dengan pihak terkait dan berdialog dengan sejumlah pihak netral.
“Kami jauh-jauh datang kesini untuk bekerja sepenuh hati agar kasus ini menjadi terang, dengan begitu Tim TGPF Intan Jaya bisa memberikan laporan dan masukan yang tepat untuk pemerintah” ujar Benny Mamoto yang juga saat ini sebagai Ketua Kompolnas.

Tim yang dibentuk oleh Menko Pokhukam ini tiba di Timika dalam dua rombongan dari Jakarta dan Jayapura.
Selanjutnya, Kamis (08/10/2020) rombongan terbagi dua, satu rombongan menuju ke Intan Jaya satu rombongan menuju Jayapura.
Anggota tim yang ke Jayapura sebagian besar adalah unsur tokoh masyarakat Papua, antara lain Constan Karma, Taha Al Hamid, dan Michael Manufandu serta dua anggota tim yang dari Jakarta yang terbang ke Jayapura sebelumnya, Makarim Wibisono mantan Dubes Indonesia di PBB dan Deputi 3 Kemenko Polhukam Sugeng Purnomo, yang juga Wakil Ketua TGPF Intan Jaya.
Di Jayapura mereka bertemu dengan sejumlah tokoh HAM dan pegiat LSM Papua di Bandara Sentani. Kemudian sore dan malam harinya melakukan dialog dan koordinasi dengan jajaran Pemrov Papua, yakni DPRP, Kodam XVII / Cenderawasih, Kapala Kejaksaan Tinggi, Ketua Pengadilan Tinggi, Kabinda, Kepala biro Hukum, dan dipimpin Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Papua. Turut hadir pula perwakilan dari FKUB Papua.
TGPF Kasus Intan Jaya beranggotakan unsur beragam karena dari berbagai latar belakang. Mereka antara lain tokoh masyarakat, agama, adat, dan tokoh kampus. Selain itu, terdapat pula dari unsur Kepolisian, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Dari kalangan tokoh agama ada Pendeta Henok Bagau yang warga asli Intan Jaya, Jhony Nelson Simanjuntak dari PGI, dan Samuel Tabuni. Dari unsur kampus ada rektor Universitas Cendrawasih Apolo Safanpo dan Sosiolog UGM Bambang Purwoko. Dari unsur pemerintah ada Deputi Bidang Polhukam Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani. Dari LPSK ada Edwin Partogi Pasaribu, dan sejumlah tokoh kredibel lainnya.
Sejak tiba di Timika, Tim pimpinan Benny Mamoto ini langsung menggelar rapat teknis dengan aparat setempat dan akan bergerak menghimpun informasi dari saksi-saksi.
Dalam menjalankan aktifitas, tim ini tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Benny Mamoto dan rombongan akan bekerja selama dua minggu, terhitung sejak tanggal 1 Oktober yang lalu. **