Oleh: Makawaru da Cunha I
PAPUAinside.com, SENTANI—Rumah Pengolahan Tepung Sagu “Hele Wabhouw” milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura di Kampung Sere Tua, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, tengah diupayakan beroperasi kembali.
Hal ini setelah Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring, menggelar pertemuan bersama Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, didampingi Sekda Jayapura Hana S. Hikoyabi, Ondofolo Kampung Sereh Yanto Khomlay Eluay dan Kepala OPD terkait di Pemkab Jayapura serta pihak investor.
Pertemuan berlangsung di VIP Room, Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Senin (6/2/2023).
Pertemuan itu membahas rencana pengoperasian kembali Rumah Pengolahan Tepung Sagu Hele Wabhouw di Kampung Sere Tua, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
Diketahui Mantan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw meresmikan Rumah Pengolahan Tepung Sagu Hele Wabhouw di Kampung Sereh Tua, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (9/9/2021).
Rumah Pengolahan Tepung Sagu “Hele Wabhouw” mampu memproduksi 1 ton tepung sagu perjam. Namun, beberapa tahun terakhir ini mangkrak.
Triwarno menyambut baik inisiatif Danrem 172/PWY Brigjend TNI JO Sembiring, bekerjasama dengan Pemkab Jayapura, untuk mengoperasikan kembali Rumah Pengolahan Tepung Sagu Hele Wabhouw.
“Jika rumah pengolahan tepung sagu Hele Wabhouw beroperasi kembali, maka selain memberdayakan ekonomi warga, juga meningkatkan PAD Pemkab Jayapura,” ujar Triwarno.
Sementara itu, Sembiring menjelaskan, pihaknya dan Pemkab Jayapura memiliki niat yang sama, untuk bagaimana pabrik tepung sagu bisa beroperasi kembali.
“Memang kendalanya cukup banyak, seperti persediaan bahan baku untuk operasional pabrik dan tenaga kerja,” ujarnya.
Oleh karena itu, Danrem berharap kedepannya ada solusi terkait marketing, karena cost atau biaya produksi di Papua akan lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa.
Padahal lahan-lahan sagu yang ada di sekitarnya, seperti di Kota Jayapura dan Pegunungan Cycloop produksinya jauh lebih besar dari pada di Pulau Jawa.
“Ya, marketingnya ini bukan hal yang mudah. Kita terus berupaya, agar produksi sagu akan lebih besar, maka harga jualnya juga besar,” tandasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mencarikan solusi, yakni bekerjasama dengan investor, hanya yang terpenting semua pihak memiliki kesamaan visi dan juga peran untuk memberdayakan masyarakat di Papua.
“Teknisnya masih akan kami rapatkan bersama Pemkab dan investor,” terangnya.
Menurut Sembiring, pihaknya siap mengoperasikan kembali pabrik tepung sagu di Papua, khususnya di Kabupaten Jayapura.
“Ini bagian dari pemberdayaan masyarakat di Papua, karena akan berdampak bagi pelaku UMKM di Tanah Papua,” pungkasnya.
Diketahui Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring tengah aktif mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat melalui UMKM, seperti kuliner, cinderamata dan lain-lain. **