Oleh: Vina Rumbewas I
PAPUAinside.com, WAMENA–Ribuan warga dari tujuh kabupaten yang ada di wilayah Lapago memadati halaman hingga jalan raya di seputaran Gedung DPRD Jayawijaya di Wamena, Kamis (10/3/2022).
Aksi warga ini sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap rencana pemerintah pusat, untuk membentuk beberapa Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua, termasuk rencana pembentukan Provinsi Pegunungan Tengah.
Terdapat delapan poin yang menjadi tuntutan para pendemo yakni warga Lapago dengan tegas menolak rencana pembentukan DOB, mengutuk keras para elit politik di Lapago, yang terlibat rencana pembentukan DOB dengan menyatakan mosi tidak percaya, pemekaran provinsi bukan hal yang mendesak, karena rakyat Papua butuh hidup damai, pemekaran tidak bisa dibahas sepihak seperti kebijakan Otsus.
Masa juga meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kemendagri, agar segera menghentikan pertemuan dengan bupati se-pegunungan tengah Papua, untuk membahas pembentukan DOB di wilayah Lapago.
“Jika hal tersebut tidak diindahkan pemerintah pusat, maka masa akan menutup semua aktifitas pemerintahan di wilayah Lapago,” ungkap Dano Tabuni, saat membacakan pernyataan sikap di hadapan ribuan masa.
Dalam pernyataan sikap tersebut, masa juga menyatakan saat ini yang dibutuhkan adalah penyelesaian rentetan permasalahan HAM, yang terjadi di Papua, karena pemekaran hanya akan membawa genoside atau pemusnahan etnis terhadap orang asli Papua.
Masa menilai alangkah baiknya dilakukan pembenahan sistem pemerintahan yang ada saat ini dari pada harus menambah daerah pemekaran.
Masa juga meminta agar pemerintah Indonesia segera membuka akses untuk Dewan HAM PBB berkunjungan ke West Papua.
Usai menerima tuntutan tertulis yang diserahkan perwakilan masa pendemo, mewakili Anggota DPRD Jayawijaya, Yustinus Asso menyatakan bahwa pihaknya secara resmi menerima aspirasi yang disampaikan dari elemen masyarakat Lapago.
“Kami akan meneruskan aspirasi yang disampaikan masyarakat wilayah Lapago, aspirasi ini akan kami teruskan dalam waktu dekat. Kami akan diskusikan ini dan kami akan sampaikan,” pungkasnya.
Usai menyampaikan aspirasi, masa pun membubarkan diri dengan tertib dari halaman dan jalan utama sekitar area gedung DPRD Jayawijaya dengan tertib.
Aksi demo yang berlangsung sejak siang hingga sore hari itu berlangsung dengan pengawasan aparat keamanan dari TNI/Polri. **