Oleh: Vina Rumbewas
PAPUAInside.com, WAMENA – Sekretaris Umum Petisi Rakyat Papua (PRP) Lapago, Namene Elopere, menegaskan tidak lagi akan menggelar aksi demo 1 April 2022 karena rakyat se-Lapago sudah menolak DOB.
Penolakan tersebut dinyatakan melalui aksi demo tolak DOB sebelumnya yang digelar di dibeberapa wilayah seperti di Wamena, Yahukimo, Mamteng, Lani Jaya dan beberapa kabupaten lain, sehingga tidak lagi menggelar demo 1 April,
“Maka PRP se-Lapago tidak akan melakukan demo damai pada tanggal 1 April nanti atau dihari Jumat,” ungkapnya melalui pesan singkat, Kamis (31/03/2022).
Meskipun tidak menggelar aksi 1 April, kata Namene, PRP se-Lapago sangat mendukung aksi demo nasional oleh simpatisan PRP yang dilakukan di beberapa wilayah karena berdasarkan kesadaran rakyat bukan karena unsur paksaan.
Terlepas dari rencana aksi demo PRP, Namene menilai DOB bukan tuntutan rakyat Papua pada umunya dan khususnya yang ada di wilayah adat La-Pago, namun hal tersebut adalah kepentingan para elit politik yang sedang bermain baik dari pusat (Jakarta), provinsi Papua, Papua Barat dan kabupaten/kota se Tanah Air West Papua.
Menurutnya otonomi khusus di beberapa kabupaten di wilayah Lapago yang sudah berlangsung selama ini dinilainya gagal, karena pemerintahan di beberapa kabupaten tidak berjalan normal.
“Di Yahukimo akibat gangguan keamanan gedung-gedung sekolah ditempati aparat TNI/Polri. Di ibu kota Nduga(Kenyam) rumput dan pohon-pohon sudah tinggi, sekolah tidak berjalan normal, warga mengungsi ke Wamena, Lanny Jaya, dan belum pulang sampai saat ini,” katanya.
Selain itu di Pegunungan Bintang akibat konflik pengungsian terjadi di hutan-hutan bahkan hingga ada yang mengungsi ke PNG dan belum juga kembali ke kampung halaman mereka.
“Dengan kenyataan ini rakyat se-Lapago menolak semua tawaran apapun entah provinsi Pegunungan Tengah, kabupaten dan pergeseran kota,” jelasnya. **