Oleh: Vina Rumbewas I
PAPUAinside.com, WAMENA—Kapolres Jayawijaya AKBP Muhammad Safei memastikan rencana aksi demo damai penolakan DOB dan Otsus, yang akan dilakukan serentak di seluruh Papua, Selasa (10/5/2022).
Sesuai seruan Pertisi Rakyat Papua (PRP) akan berlangsung dibawah pengawalan ketat aparat keamanan.
Pihak kepolisian bahkan telah melakukan pertemuan langsung dengan para koordinator aksi untuk menggali informasi terkait tujuan aksi, tempat aksi, waktu, dan estimasi jumlah massa yang akan hadir.
“Hari ini saya panggil koordinator aksi untuk kami berkoordinasi terkait maksud dan tujuan penyampaian aksinya nanti,” ungkap Kapolres, Senin (9/5/2022).
Menurut kapolres dari pertemuan tersebut terungkap bahwa kelompok yang akan menggelar aksi demo ini ingin menegaskan kembali bahwa tidak semua masyarakat Papua menerima DOB dan Otsus seperti yang sering ungkapkan oknum-oknum elit politik di Papua bahwa delapan puluh lima persen masyarakat Papua menerima DOB.
“Saya sampaikan bahwa silahkan dan nanti berkoordinasi dengan pihak yang akan menerima demo yakni DPRD Jayawijaya,” katanya.
Kapolres juga meminta agar dalam melakukan aksi nanti para korlap langsung menghadirkan perwakilan untuk bertemu DPRD dan menyampaikan aspirasi, jangan menunggu banyaknya massa.
“Jangan kita menunggu orang banyak yang kita undang melalui selebaran, karena nanti belum tentu masyarakat yang mendukung penolakan. Sehingga dari pada menimbulkan persoalan baru maka sesuai undangan yang disampaikan jam 10 maka jam 10 mulai,” ujar Kapolres.
Lanjut kapolres, waktu maksimal untuk menyampaikan aspirasi dalam sebuah aksi demo yakni satu jam dua puluh menit, sehingga hal tersebut harus dipahami.
“Karena DPR dan pemerintah sudah sampaikan bahwa kita hanya menjaga mereka untuk menyampaikan aspirasi,” katanya.
Sebanyak empat ratus orang personil keamanan dari Polres Jayawijaya dan Batalyon 756/WMS akan diturunkan untuk mengawal jalannya demo tersebut.
Aparat juga akan ditempatkan di titik-titik kumpul massa seperti yang telah disampaikan para koordinator aksi, seperti Sinakma dan Wouma.
“Kami kawal dari mulai kegiatan hingga selesai sesuai waktu yang disepakati oleh korlap,” pungkasnya. **