Oleh: Faisal Narwawan|
PAPUAInside.com, JAYAPURA – AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Jayapura menggelar konferensi di Hotel Grand Abe, Sabtu (21/5/2022) siang.
Dua kandidat bertarung dalam perhelatan tiga tahunan itu adalah pasangan petahana Lucky Nehemia Ireeuw – Anang Budiono dan penantang baru Musa Abubar -Timoteus Marten.
Setelah berjalan hampir seharian, pasangan Lucky-Anang akhirnya meraih kemenangan dengan meraih 11 suara disusul pasangan Musa-Timo dengan 7 suara.
Anggota AJI sebanyak 32 orang yang tersebar di beberapa wilayah di Papua.
Meski diwarnai dengan perdebatan terkait tata tertib dan pengesahan anggota baru dari Manokwari dan Merauke serta Jayapura, namun jalannya pesta demokrasi di tubuh AJI Jayapura tetap berlangsung dalam suasana kekeluargaan.
Sementara itu, anggota AJI yang baru disahkan sebanyak 7 orang meliputi, 4 orang dari kota Jayapura, 1 orang dari Manokwari dan 2 orang dari Merauke.
‘’Pasangan petahana Lucky -Anang kembali terpilih setelah meraih suara terbanyak dari pasangan Musa-Timo. Saya mengucapkan selamat untuk seluruh pasangan. Kemenangan ini merupakan kemenangan bersama dalam menjalankan roda organisasi menjadi lebih baik kedepan” kata Yoso Muliawan perwakilan dari AJI Indonesia bidang Organisasi yang memantau jalannya konferta.
Sebelum Konferta IX AJI Jayapura, terlebih dulu dilakanakan diskusi publik dan kampanye kebebasan dan perlindungan pers di Papua menghadirkan narasumber dari penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Humas Polda Papua serta akademisi dari Universitas Muhammadiyah Papua.
Lucky dan Anang menyatakan pada periode pertama kepemimpinannya di AJI Jayapura terdapat sejumlah kegiatan yang telah terlaksana.
Diantara memfasilitasi pembentukan Perkumpulan Bantuan Hukum Pers Papua, kampanye kebebasan pers dan advokasi kasus kekerasan terhadap jurnalis di Papua.
Lucky setelah kembal terpilih kepada sejumlah wartawan mengatakan, Ia akan melanjutkan sejumlah program seperti pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan, pelatihan bagi wartawan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas di era keterbukaan informasi serta mendampingi jurnalis warga untuk menghasilkan konten yang berkualitas dan cover both side atau berimbang.
“Kami akan berfokus pada penataan organisasi AJI, juga meningkatkan kompetensi wartawan,” katanya.
Selain itu, ia juga berjanji akan memberikan advokasi akan jaminan kebebasan pers di Papua. **