Oleh: Makawaru da Cunha I
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Papua menegaskan bakal abstain, jika akhirnya Koalisi Papua Bangkit (KPB) Jilid II memaksakan voting atau pemungutan suara, untuk proses pengisian kekosongan jabatan Wagub Papua.
Ketua PKPI Papua Ramses Wally, ketika dikonfirmasi, Minggu (1/8/2021) mengatakan KPB jilid II tugasnya hanya menjaring calon-calon wagub Papua. Sedangkan Lukas Enembe sebagai Gubernur Papua dan juga Ketua DPD Partai Demokrat Papua, yang menentukan dua nama calon wagub Papua.
Dikatakan pihaknya kwatir kalau terjadi voting di KPB jilid II, sementara dua nama calon wagub Papua, yang ditentukan KPB jilid II. Tapi kalau Lukas Enembe tak mau, maka ini menjadi masalah. Jika mereka menempuh cara seperti ini berarti KPB jilid II hanya akan menciptakan masalah.
Untuk itu, katanya, KPB jilid II hanya mengusung nama-nama calon wagub Papua bukan menentukan, karena yang menentukan adalah Lukas Enembe, sebab yang membutuhkan seorang wagub yang mendampinginya adalah Lukas Enembe untuk wagub pengganti Klemen Tinal, untuk mengisi dua tahun sisa jabatan ini.
“Sejak awal saya sudah tegaskan bahwa KPB adalah koalisi lima tahun. Untuk apa koalisi mau repot-repot lagi, cukup kita sudah jaring nama-nama calon wagub Papua, silakan Pak Gubernur menentukan dua nama calon wagub Papua, sehingga masalah ini segera selesai,” tukasnya.
“Kalau hari ini ambisi ingin maju jadi wagub, untuk apa buang- buang waktu, tenaga dan pikiran. Tapi lebih elok mulai sekarang susun skenario dan strategi menarik hati rakyat, untuk maju di Pilkada Papua 2024. Ini kan hanya pengisian kekosongan kursi wagub, yang tersisa dua tahun lagi,” ucapnya.
Ia menegaskan, KPB tak boleh menciptakan masalah, tapi justru harus menyelesaikan masalah. Tugas KPB sudah menjaring nama-nama calon wagub, untuk membawa dan menyerahkan kepada Gubernur Papua, yang akan menentukan dua nama calon wagub. Gubernur mengembalikan ke KPB. KPB membuat berita acara kemudian menyerahkan kembali kepada Gubernur. Gubernur membawa ke DPR Papua, untuk menggelar pemilihan calon wagub Papua.
“Kan sederhana saja. Kalau hari ini kita berputar-putar, maka publik sedang menilai KPB ini ada apa. KPB ini sedang bermain untuk kepentingan siapa. Ini kepentingan rakyat atau kepentingan kelompok,” tegasnya.
Diketahui KPB Jilid II atau partai pengusung pasangan calon Gubernur dan Wagub Papua Lukas Enembe-Klemen Tinal (LUKMEN) Jilid II dalam Pilkada Papua tahun 2018 lalu. Masing-masing Demokrat (8 kursi), Nasdem (8 kursi), Golkar (6 kursi), PAN (6 kursi), PKS (3 kursi), PKB (3 kursi), Hanura (3 kursi), PPP (1 kursi), PKPI dan PBB non sit.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe saat pertemuan perdana bersama pengurus KPB jilid II membahas proses pengisian kekosongan kursi wagub Papua menyampaikan, agar proses ini dipercepat, agar segera mendapatkan seorang wagub, untuk membantu Gubernur dalam melayani masyarakat Papua kedepan. **