Oleh: Makawaru da Cunha |
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, menggelar dialog dalam rangka ekspose kinerja SKPD.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Dok II, Jayapura, Selasa (2/8/2022).
Turut hadir SKPD Pemprov Papua dan perwakilan media massa se Kota Jayapura.
Kegiatan ini menampilkan nara sumber Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Adriana Helena Carolina, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Papua Semuel Siriwa, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua Iman Djuniawal dan Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPPKLN) Provinsi Papua, Suzana D. Wanggai.
Kepala BPS Papua mengatakan tingkat kemiskinan di Papua diukur dari tingkat pendidikan, kesehatan, konsumsi rumah tangga dan keterbukaan lapangan pekerjaan.
“Oleh karena itu, kita tak bisa menjustifikasi bahwa tingkat kemiskinan di Papua tinggi, karena data menunjukan bahwa setiap rumah tangga mampu memenuhi kebutuhan makan, minum dan pakaian sehari-hari, kecuali masyarakat di wilayah Pegunungan yang memang sosial budayanya tak terbiasa menggunakan pakaian,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Papua Semuel Siriwa mengatakan pengembangan pola pertanian di Papua berdasarkan pendekatan 5 wilayah adat, yang memilki potensi unggulan lokal, kemudian disesuaikan dengan potensi pengembangan pertanian yang ada di wilayah adat masing-masing.
Kepala DKP Papua Iman Djuniawal mengatakan pihaknya menyepakati wilayah adat dibagi menurut komoditas dan skala prioritas.
Karena itu, ujarnya, pengembangan komoditas ini harus dilakukan sesuai kemampuan yang dimiliki wilayah adat masing-masing.
Kepala BPPKLN Papua, Suzana D. Wanggai, mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong wilayah perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG) menjadi pintu pintu masuk ekonomi dalam rangka peningkatan hubungan kerjasama diantara dua negara tetangga. **