.com, JAYAPURA— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak melakukan rapat evaluasi dengan manejemen PT Aviasi Puncak Papua (APP) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang transportasi udara.
Rapat evaluasi dipimpin Bupati Puncak Willem Wandik,SE.M.Si, dihadiri Direktur PT Aviasi Puncak Papua (APP) Samuel Resoeboen, sejumlah pimpinan OPD dan para staf BUMD, di Hotel Horizon Kotaraja, Kamis (02/12/2021).
Sejak memimpin Kabupaten Puncak 2013, Bupati Puncak Willem Wandik, sudah membentuk dua badan usaha Milik daerah (BUMD), PT Puncak Papua Mandiri bergerak dibidang jual beli bahan makanan, bangunan, sayur mayur dan buah-buahan asal Kabupaten Puncak dan PT Aviasi Puncak Papua (APP) yang bergerak dibidang penerbangan.

Bupati Puncak Papua Willem Wandik mengatakan tujuan dibentuk BUMD ini untuk mendorong pendapatan asli daerah (PAD) serta misi sosial bagi masyarakat Puncak.
Rapat evaluasi bertujuan mengetahui sejauh mana capaian hasil maupun kendala yang dihadapi oleh dua BUMD ini, kemudian dicarikan solusi sehingga kedepannya pengelolaan menjadi lebih baik dan mampu memberikan kontribusi positif bagi Pemda Puncak.
“Dalam rapat evalusi ini banyak hal yang kami bicarakan, ada masukan kepada pemerintah daerah, perusahan ini ke depan seperti apa, bagaimana prospeknya namun kami memiliki satu tekad agar perusahan ini tetap berkembang. Apalagi saya lihat dari struktur dan manejemen administrasi, sudah sangat luar biasa, karena ada orang-orang hebat dan professional dibidangnya, artinya kami tidak asal main beli pesawat saja tapi manejemen pengelolaannya juga cukup bagus,” tukasnya.
Disinggung soal wacana penambahan pesawat? bupati mengatakan jika dilihat dari potensi, memang ada kerinduan mendatangkan pesawat yang lebih besar, hanya saja pemerintah mengevalusi terlebih dahulu apakah dengan asset yang ada ini bisa membawa keuntunga, selain itu sisi anggaran juga diperhitungkan, jika memang ada keuntungan bagi pemerintah daerah, maka tidak menutup kemungkinan dilakukan penambahan pesawat.
“Kami mau dapat informasi apakah prospek menguntungkan dari pengelolaan pesawat ini atau tidak? jika ada hasil maka kami pasti ada langkah untuk menambah asset bagi APP dan hasil hari ini akan disampaikan dalam RUP, apakah layak untuk pengadaan pesawat lagi, itu nanti dipikirkan oleh manajemen APP,” tukas Bupati.
Sementara itu Direktur utama PT Aviasi Puncak Papua Samuel Resoeboen mengatakan sejak kehadiran APP memang belum maskimal dalam memberikan kontribusi PAD, untuk tahun ini,pihaknya sudah menyetor sekitar Rp.3 miliar terhadap kas daearah ini disebabkan karena mengelola perusahan penerbangan memang membutuhkan proses serta ada sejumlah masalah yang cukup kompleks.
“Untuk PAD memang belum maksimal, hasil evaluasi hari ini, kami akan menyusun kembali rencana dan strategi ke depan, sehingga dapat memproleh pendapatan yang meningkat dari tahun ke tahun,untuk daerah Puncak,” terangnya.
Lanjut Samuel, saat ini APP mengelola tiga pesawat jenis grand caravan, ada dua pesawat milik Pemkab Puncak, sementara satu pesawat masih dalam tahap sewa beli, sehingga APP masih menyetor kepada perusahan pemiliknya.
“Kami juga sudah melatih anak-anak asli daerah yang kelak akan melanjutkan pengelolaan manejemen APP, ada empat pilot anak asli, dan satu orang yang cukup professional dibidang keuangan, kita berharap dengan orang-orang professional ini, perusahan APP ke depan lebih berkembang,” tambahnya. ** (Diskominfo Puncak)