Oleh: Makawaru da Cunha I
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Bupati Puncak, Willem Wandik mengatakan, pemekaran atau Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua sangat bermanfaat, khususnya Orang Asli Papua (OAP), mulai dari membuka lapangan pekerjaan, perputaran anggaran hingga pembangunan di Bumi Cenderawasih.
”Jika pemekaran Papua terbentuk, maka diperkirakan beredar Rp 60-80 triliun dalam satu tahun anggaran. Maka dipastikan ekonomi akan tumbuh dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Papua,” ujar Wandik saat dijumpai wartawan di Jayapura, Sabtu (28/5/2022).
Menurut Wandik, sesuai RUU, yang disepakati dalam rapat paripurna DPR pada 12 April lalu disebutkan pembentukan 3 provinsi baru di Papua yakni RUU tentang Provinsi Papua Selatan, RUU tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah dan RUU tentang Pembentukan Provinsi Pegunungan Tengah Papua.
Bahkan DPR RI telah menerima Surat Presiden (Surpres) RUU pemekaran Papua pada Minggu (15/5/2022).
“DOB bukan hanya sebuah wacana, tapi nyata terjadi di Papua. Bahkan Juni nanti supres sudah dalam pembahasan dan akan disahkan segera mungkin,” ujarnya.
Wandik menjelaskan, jika 3 provinsi ini dimekarkan, maka akan ada kepala daerah, gubernur dan wakil gubernur untuk OAP. Pasalnya, dalam UU Otsus menyebutkan, kepala daerah tingkat provinsi dipimpin oleh OAP.
Kemudian, dalam pembukaan lapangan pekerjaan, 3 daerah yang dimekarkan akan membutuhkan banyak Aparatur Sipil Negara (ASN), yang akan bekerja pada instansi yang ada.
“Dan ini bisa diisi oleh sarjana di Papua. Lulusan Universitas Cenderawasih, sekali melakukan wisuda ada 1000-an orang. Bayangkan, jika para sarjana ini disebar pada DOB, maka peluang lapangan pekerjaan terbuka luas,” tuturnya.
Dari sisi lapangan pekerjaan ASN sudah dapat diperhitungkan, belum lagi lapangan pekerjaan lain, seperti jasa atau wirausaha dan lain-lain.
Bupati Wandik memahami adanya kekhawatiran OAP akan risiko DOB akan banyak orang dari luar Papua masuk dan hidup di atas tanah Papua.
Dikatakananya, dinamika kekhawatiran dalam negara atau daerah berkembang adalah munculnya orang baru di tempat itu. Amerika Serikat misalnya, warga aslinya sangat sedikit dan banyak orang dari luar Amerika Serikat datang ke daerah itu membawa banyak keuntungan, misalnya dari India, Tiongkok, Indonesia dan lain-lain.
“Sama dengan Papua. OAP saat ini sudah sangat sedikit. Tapi, suka atau tak suka DOB adalah anugerah dan jawaban Tuhan dan hasil doa bersama seluruh OAP,” pungkasnya. **