Oleh: Makawaru da Cunha I
PAPUAInside.com, JAYAPURA—Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui masih minus tenaga kesehatan. Keadaan ini bukan hanya terjadi di Papua, tapi diseluruh Indonesia masih kekurangan tenaga kesehatan. Apalagi tenaga dokter.
“Bikin dokter, bikin perawat itu lebih lama dibandingkan bikin gedung, tapi kita lebih senang minta anggaran bikin gedung,” ujar Budi Gunadi Sadikin, saat menggelar kunjungan kerja di Jayapura, Rabu (14/4/2021).
Dikatakan Direktur RSUD Jayapura, Aloysius Giyai menyampaikan Papua masih minus 44.000 tenaga kesehatan, yang ada baru sekitar 20.000 tenaga kesehatan. Jadi masih kurang 24.000 tenaga kesehatan.
Menurut dia, bikin gedung dan beli alkes cepat, satu tahun atau dua tahun cepat selesai. Tapi mendapatkan 10.000 dokter susah, karena pendidikan dokter selesai selama enam hingga tujuh tahun. Oleh karena itu, membutuhkan planning jangka panjang enam atau tujuh tahun sebelumnya. Tapi hal ini paling lambat planningnya.
“Produksi dokter seharusnya dipercepat dan juga prosesnya dipermudah. Saya akan menyampaikan kepada Menteri Pendidikan, agar lulusan kedokteran lebih dipercepat dan dipermudah,” tuturnya.
Ia mendapat informasi ada 250 lulusan tenaga dokter belum bisa praktek. **