Oleh: Faisal Narwawan|
PAPUAinside.com,JAYAPURA – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono angkat bicara soal pemutarbalikan fakta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang masih terus melakukan aksi-aksi biadab meneror sejumlah masyarakat sipil.
Kata Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Yogo, kelompok tersebut selalu mencari alasan tidak mendasar untuk membenarkan tindakan keji mereka, termasuk kepada tenaga pendidik di Distrik Beoga Kabupaten Puncak baru-baru ini.
Ia menyebutkan, KKB selalu menyatakan alasan klasik bahwa korban yang mereka bunuh adalah mata-mata TNI-Polri.
“Memang cara mereka untuk memutarbalikan fakta, contohnya kejadian di Puncak, mereka menghembuskan opini bahwa orang itu adalah mata-mata TNI – Polri, padahal mereka benar-benar guru yang sudah puluhan tahun mengabdi di sana, termasuk anak muda yang sering ke Koramil yang kemarin ditembak, padahal dia ingin masuk TNI sehingga dibina,” ungkap Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono.
Hembusan opini miring untuk membenarkan tindakan sadis mereka tersebut juga menurut Ignatius Yogo diketahui masyarakat, apalagi aksi mereka menyusahkan masyarakat lokal sendiri.
Pada umumnya masyarakat sudah tahu mereka ini pembohong, mereka menyusahkan warga dan sebenarnya masyarakat sudah muak. Sebagai contoh, mereka pada beberapa bulan membakar pesawat misionaris yang sebenarnya digunakan untuk melayani masyarakat, termasuk logistik dan pelayanan agama.
Kebiadaban KKB kata Pangdam Cenderawasih tidak lantas dibiarkan berlarut-larut oleh TNI- Polri, ia menyebutkan TNI-Polri siap untuk terus menjaga keamanan juga menindak para pelaku (KKB,Red) yang tak bertanggung jawab.
“Menjaga keamanan dan tentunya TNI- Polri siap mengejar pelaku-pelaku yang tak bertanggung jawab itu,” jelasnya lagi.
Sejumlah pembunuhan oleh KKB terjadi di Kabupaten Puncak, korbannya bukan aparat keamanan melainkan tenaga pendidik, tukang ojek hingga yang terbaru yakni penembakan dan pembunuhan terhadap Ali Mom (16), seorang pelajar SMA Warga Tagaloa, Ilaga Pada Kamis (15/4/2021) malam. Ia ditembak di Kampung Wuloni. KKB menghadang sepeda motor korban kemudian menembakan dua peluru ke kepalanya, tak sampai disitu, Ali Wom juga membacok kepala korban dan membakar sepeda motor yang dipakainya.
Sehari sebelumnya, pada hari Rabu (14/4) KKB menembak mati seorang tukang ojek atas nama Udin di Distrik Omukia Kabupaten Puncak. Udin tertembak di bagian dada dan pipi, ia meninggal di tempat kejadian.
Dua tenaga pendidik atas nama Oktovianus Rayo dan Yonatan Randen juga ditembak pada Kamis (8/4) dan Jumat (5/4) lalu. KKB juga membakar dua rumah pada Selasa (13/4) lalu. Selain itu, kelompok ini pun membakar sebuah heli di Bandara Ilaga, Minggu (11/4).
Kabar baiknya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri telah bekerja keras melakukan penebalan pasukan baik dari Satgas Nemangkawi maupun Brimob Polda Papua di Kabupaten Puncak.
Aparat gabungan ini tengah masuk ke Distrik Beoga dan siap melakukan tindakan terhadap KKB yang disebut pimpinan Sabinus Waker. Aparat bersama pemerintah juga telah melakukan evakuasi terhadap sejumlah warga pendatang di wilayah itu, termasuk guru dan tenaga kesehatan. **