Oleh : Vina Rumbewas I
PAPUAInside.com, WAMENA—Terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum anggota Sat Reskrim Polres Jayawijaya terhadap warga pemilik kios dan usaha kelontongan di Wamena, Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen telah memerintahkan bawahannya untuk melakukan investigasi terkait laporan tersebut.
“Untuk mengetahui kebenaran informasi pungli itu, saya telah memerintahkan Kasipropam dan Unit tertutup untuk melakukan investigasi dan pengembangan informasi terkait pemerasan yang dilakukan oknum anggota Polisi,” tegas Rumaropen kepada wartawan dalam jumpa pers di Wamena, Minggu (09/08/2020).
Ia meminta partisipasi warga masyarakat untuk langsung melapor, jika ada oknum anggotanya yang melakukan aksi-aksi serupa ataupun aksi pelanggaran hukum lainnya.
Kapolres juga telah memerintah anggota pada Satuan Reskrim Polres Jayawijaya, untuk tidak melaksankan kegiatan kerja di luar kantor hingga kegiatan investigasi selesai.
“Anggota kepolisian diatur dengan aturan-aturan internal yang ketat dan tegas, sehingga jika diketahui ada oknum polisi yang melakukan pelanggaran profesi, maka akan ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku di kepolisian,” jelasnya.
Kata Kapolres, kejadian yang terjadi merupakan pengalaman dalam lingkungan Polres Jayawijaya dan hal ini akan dijadikan koreksi bagi jajarannya.
Di tempat yang sama, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayawijaya, Esmon Walilo mengungkapkan, oknum anggota kepolisian dari Satuan Reskrim tersebut telah meresahkan masyarakat dengan melakukan aksi pungli, mulai dari Pasar Jibama hingga ke dalam kota Wamena.
Ia minta agar Kapolres Jayawijaya sebagai pimpinan dapat mengambil tindakan tegas terhadap oknum pelaku pungli, sehingga hal tersebut tidak terulang lagi.
“Kami tidak mencari kesalahan aparat keamanan, karena kehadiran aparat keamanan sangat diharapkan, untuk dapat membantu warga masyarakat” ungkapnya.
Esmon berharap, aparat keamanan yang ada di Jayawijaya dapat menjadi panutan dan contoh bagi masyarakat dan juga dapat menjadi panutan bagi kabupaten lainnya yang ada di wilayah Pegunungan Tengah Papua. **