Oleh: Vina Rumbewas I
PAPUAInside.com, WAMENA—Tenaga Kesehatan (Nakes) di Puskesmas Itlay Hisage minta pemerintah Jayawijaya, untuk menempatkan satu tenaga medis di puskesmas tersebut.
Neser Haluk, salah seorang staf di puskesmas Itlay Hisage mengatakan, puskesmas Itlay Hisage sangat membutuhkan tenaga dokter, selama ini pelayanan hanya dilakukan tenaga perawat.
“Sebelumnya ada tenaga dokter, tapi pindah ke puskesmas Wamena kota. Setelah itu diganti dengan seorang dokter, tapi yang bersangkutan sedang melanjutkan sekolah, sehingga kita kekurangan tenaga dokter,” ungkapnya di sela-sela kunjungan kerja Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua SE, MSi ke distrik Itlay Hisage, Kamis (17/06/2021).
Menurutnya, selama ini pelayanan kesehatan masyarakat hanya dilayani empat orang tenaga perawat, tiga bidan, tiga orang tenaga administrasi dan satu perawat pembantu.
Ia juga menyebutkan beberapa penyakit yang sering dikeluhkan warga yakni penyakit Ispa, scabies, dan rematik.
Sementara untuk ketersediaan obat-obatan menurutnya masih cukup tersedia dan pihaknya rutin megajukan permintaan obat-obatan di gudang obat.

Sementara untuk layanan posyandu menurutnya selama ini berjalan dengan baik, setiap bulan petugas melakukan layanan posyandu ke kampung-kampung dengan membagi kelompok layanan.
“Setiap bulan kami rutin layani, jadi ada tiga kelompok yang akan melayani 9 kampung di distrik Itlay Hisage,” ungkapnya.
Tambahnya, untuk layanan vaksinasi Covid-19 sendiri pihak puskesmas belum bisa melakukan pelayanan karena masih minimnya kesadaran warga untuk melakukan vaksinasi, namun pihak medis akan siap melayani setiap warga yang siap mendapat vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua memastikan akan mengkomunikasikan kurangnya ketersediaan dokter dengan dinas kesehatan.
“Kami akan panggil kepala dinas untuk konfirmasi ini. Kami akan upayakan satu dokter untuk bisa membantu di puskesmas Itlay Hisage,” katanya.
Sementara, untuk petugas lainnya menurut bupati berdasarkan laporan sudah cukup tenaga kesehatannya, hanya tenaga dokter yang perlu dilengkapi.
Menurutnya, hal-hal inilah yang mendorong pemerintah untuk turun ke distrik dan kampung untuk mendengarkan langsung aspirasi warga.
“Kami harus langsung respon karena ini kebutuhan masyarakat di tingkat distrik yang cukup jauh, jadi kita harus melihat untuk penempatan dokter supaya masyarakat tidak harus ke kota, untuk berobat,” pungkasnya. **