Oleh: Vina Rumbewas I
PAPUAinside.com, SURABAYA–Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi kembali mengunjungi mahasiswa dan mahasiswi Jayawijaya. Kali ini bupati bersama rombongan menyambangi asrama mahasiswa Jayawijaya di Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Disela-sela diskusi bersama mahasiswa dan mahasiswi di asrama Jayawijaya itu terungkap berbagai permasalahan, yang dihadapi para mahasiswa.
“Listrik yang kita pakai di asrama ini ilegal dan kami sudah diperingatkan PLN, untuk segera menyelesaikan tunggakan listrik,” ungkap Ivan Keya, seorang mahasiswa, Minggu (29/5/2022).
Selain listrik, mahasiswa juga melaporkan minimnya ketersediaan air bersih dan permohonan perbaikan gedung asrama permanen, yang kini mulai rusak di beberapa bagian, menyebabkan 30-an mahasiswa yang ada harus tinggal di luar asrama.
“Kami berharap renovasi asrama dapat segera dilakukan, karena ini bukan kunjungan pertama kali. Tapi sudah kedua kalinya. Kami harap kunjungan bapak bupati hari ini asrama kami dapat segera direnovasi karena kenyamanan sangat membantu untuk semangat belajar kami,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Roy Hilogo, Ketua Kordinator Wilayah Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Jayawijaya di Surabaya, yang kini duduk di semester IV juga menyinggung terkait sertifikat tanah dan bangunan asrama, yang menurutnya perlu diperjelas, karena beberapa pihak pernah mengklaim sebidang tanah kosong yang berada di sebelah bangunan asrama, yang mana tanah tersebut milik Pemda Jayawijaya.
“Kami minta foto copy sertifikat tanah dan bangunan, sehingga kami yang tinggal merasa nyaman dan kuat secara hukum. Jika nanti ada pihak yang datang mengklaim,” tegasnya.
Menanggapi keluhan mahasiswa, Bupati Jayawijaya menegaskan bahwa bangunan beserta tanah kosong di samping asrama mahasiswa di Surabaya merupakan aset pemda Jayawijaya dan telah bersertifikat, sehingga hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Sementara untuk rehab bangunan asrama, bupati memastikan akan dilakukan di tahun 2022 ini.
“Setelah melihat kondisi asrama memang harus kita rehab, karena ini asrama permanen kita, dalam waktu dekat kita akan utus orang untuk bisa lihat, sehingga dapat segera direhab, agar nantinya dapat digunakan mahasiswa kita,” ungkap Jhon Banua.
Sementara menjawab kebutuhan air bersih di dalam asrama, pemda Jayawijaya akan melapor langsung ke pihak PDAM Kota Surabaya, untuk disambungkan kembali. Begitupun jaringan listrik yang selama ini menjadi kekhawatiran para penghuni asrama.
Bupati mengakui, pemda Jayawijaya selama Covid-19 mengalami kesulitan keuangan, karena banyak dana terpangkas. Tapi APBD dan dana Otsus mulai normal kembali, maka ia kembali melihat mahasiswa dan mahasiswi Jayawijaya di kota studi Surabaya.
“Ini penting untuk kita lihat kebutuhan mereka, seperti air, listrik dan rehab asrama. Kami berupaya lakukan rehab secepat mungkin,” tuturnya.
Bupati menghimbau mahasiswa dan mahasiswi, untuk belajar sungguh-sungguh, agar lekas selesai. “Jangan terpancing dengan isu-isu politik murahan, yang dapat mengganggu studi adik-adik,” imbuh bupati.
“Saya sebagai bupati melakukan kunjungan ke kota-kota studi adalah tugas dan tanggungjawab kita pemda, karena adik-adik inilah aset SDM kita, sehingga hal ini menjadi tanggungjawab kami,” pungkasnya. **