PAPUAInside.com, MERAUKE – Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) wilayah Maluku dan Papua membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kabupaten Merauke.
Alex Mackbon, Staf BPPIKHL Wilayah Maluku dan Papua saat ditemui media ini mengungkapkan kehadiran MPA ini sangat dibutuhkan untuk menjaga hutan dari ancaman kebakaran lahan baik yang disengaja ataupun akibat perubahan iklim.
Dia juga menuturkan, saat ini yang tergabung dalam MPA adalah Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dan beberapa organisasi kemasyarakatan yang ada di sejumlah distrik di Kabupaten Merauke.
“Yang tergabung dalam MPA saat ini barulah Mapala. Kami juga membuka untuk organisasi lainnya yang ingin bergabung seperti karang taruna” kata Mackbon, Rabu (02/03/2022).
Dia mengatakan tugas MPA adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga hutan yang ada di wilayah Papua, khususnya di Kabupaten Merauke yang notabenenya adalah lahan gambut.
Dia melanjutkan, pembentukan MPA ini sudah dilakukan beberapa tahun lalu pasca terjadinya kebakaran hutan dan lahan hebat disejumlah provinsi termasuk Papua pada tahun 2015 lalu yang berdampak hingga ke negara tetangga.
Pada tahun 2015 lalu, lahan gambut di Merauke juga turut terbakar, hanya saja kata dia kebakaran lahan di Merauke berbeda dengan yang terjadi di Sumatera, Riau dan Kalimantan.
“Kalau di Sumatera, Riau dan Kalimantan itu karena adanya pembukaan lahan. Dan saat itu memang sedang musim panas sehingga kebakarannya cepat meluas. Kalau di Merauke, ini berbeda kebakaran lahan gambut di Merauke itu karena adanya tradisi berburu masyarakat dengan cara membakar lahan” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata dia pembentukan MPA di Merauke ini sangat penting untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya tidak berburu dengan cara seperti itu lagi.
“Karena kalau terus seperti itu maka hutan di Merauke akan habis dan akan berdampak pada keberlangsungan hidup masyarakat yang ada di sekitar hutan itu juga” pungkasnya. **