Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com. Jayapura – Puluhan pebisnis muda Papua saat ini sedang merintis bisnis era milenial di Kota Jayapura yang memang menjadi pusat bisnis di Provinsi Papua.
Kota Jayapura menjadi kota bisnis ditandai dengan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang mencapai Rp 196 M yang bersumber dari bisnis jasa.
Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengatakan, Kota Jayapura tidak memiliki SDA yang melimpah tetapi mendapatkan PAD dari bisnis jasa yang berkembang pesat. ‘’Jadi sudah seharusnya anak-anak muda Papua menekuni bisnis jasa yang ada di Kota Jayapura,’’ pesannya saat menghadiri kegiatan Youth Entrepreneurship Education (YEE) oleh Prudential dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) di Pasar Mama-mama Jayapura, Rabu (21/8).
Wali Kota juga mengapresiasi Prudential yang telah melakukan pembinaan dan pendampingan untuk menghasilkan pengusaha muda dari Papua yang nantinya akan mengisi peluang-peluang bisnis yang ada.
Prudential bersama PJI mendidik 62 pengusaha muda Papua yang saat ini menggeluti berbagai jenis bisnis di Kota Jayapura.
‘’Bisnis yang mereka pilih tidak jauh dari kehidupan milenial, bisnis café, bisnis kecantikan, kuliner dan photografi,’’ terang Rinaldi Mudahar, Country CEO, Community Investment Prudential Indonesia.

Dikatakan, separuh dari pengusaha muda tersebut yang didamping selama 90 hari sudah menunjukkan kemajuan pesat bahkan ada yang sudah bisa mempekerjakan orang lain lagi. Separuhnya lagi kata Rinaldi terus didampingi agar produknya bisa dipasarkan. ‘’Ini yang kami inginkan pemuda mandiri dan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain,’’ jelasnya.
Pendampingan akan dilakukan selama 18 bulan, diharapkan setelah 18 bulan pengusaha-pengusaha muda ini sudah mandiri seutuhnya dalam menjalankan bisnisnya.
Rinaldi menyebutkan, program ini bertujuan membekali pemuda dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memulai menjalankan usaha skala kecil yang sukses bagi anak muda yang berusia 18-35 tahun di Kota Jayapura.
Program ini juga dilengkapi berbagai workshop, seperti business motivation workshop, financial literacy workshop dan business model canvas workshop. “Program ini dirancang mengacu pada kurikulum internasional yang telah diimpelemtasikan lebih dari 100 negara. Kini disesuaikan khusus untuk masyarakat Papua,” katanya. **