Oleh: Makawaru da Cunha I
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pengprov Pertina) Papua secara resmi melepas Kontingen Pengkot Pertina Jayapura, untuk mengikuti Kejurnas Tinju Elite Men & Women, Yunior & Youth di Medan (Sumut) tanggal 4-11 Agustus 2022 mendatang.
Pelepasan Kontingen Pengkot Pertina Kota Jayapura, digelar dalam upacara resmi, ditandai penyerahan bendera/petaka Pengprov Pertina Papua oleh Ketua Harian Pengprov Pertina Papua, Rahmad Marimbun kepada Ketua Umum Pengkot Pertina Jayapura, sekaligus Manajer Tim Pengkot Pertina Jayapura, Wellem Kayoi di Halaman Parkir Wisma Atlit KONI Papua, Stadion Mandala, Kota Jayapura, Sabtu (30/7/2022) petang.
Dalam even tinju bergengsi ini, Pengprov Pertina Papua, diwakili 3 kontingen, masing-masing Pengkot Pertina Jayapura, Pengkab Pertina Jayapura dan Pengkab Pertina Mimika.
Jumlah petinju yang dikirim ke Medan sebanyak 21 petinju, yakni Pengkot Pertina Jayapura 14 petinju, masing-masing 9 men dan 5 women. Pengkab Pertina Jayapura 5 men dan Pengkab Pertina Mimika 2 women.
Turut hadir jajaran Pengprov Pertina Papua, jajaran Pengkot Pertina Jayapura, Pelatih Kepala Agus Maay, Asisten Pelatih Joe Frazier Numberi, Oktovina Wanggai, Rosario Renwarin, dan para petinju.
Kontingen Pemkab Pertina Jayapura dan Kontingen Pemkab Pertina Mimika tak ikut upacara pelepasan, karena langsung berangkat ke Medan.
Ketua Harian Pengprov Pertina Papua Rahmad Marimbun mengatakan, keikusertaan Kontingen Pengprov Pertina Papua pada Kejurnas Tinju Elite Men & Women, Yunior & Youth di Medan ini, sebagai sasaran antara, untuk tampil di Pra PON, Kejurda Tinju Papua, PON XXI 2024 di Sumut dan Aceh, Wapres Cup dan kejuaraan tinju lainnya.
Oleh karena itu, tuturnya, pihaknya mengirim sejumlah petinju “wajah baru” untuk menimba ilmu dan pengalaman.

Ketua Umum Pengkot Pertina Jayapura, sekaligus Manajer Kontingen Pengkot Pertina Jayapura Wellem Kayoi mengatakan meski berangkat ke Medan dengan anggaran yang terbatas dan fasilitas minim.
Tapi pihaknya terus berupaya mendorong para petinju muda belia, untuk mengasah kemampuan dan menimba pengalaman.
“Kami harapkan para petinju bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, untuk persiapan Pra PON dan PON XXI 2124 di Sumut dan Aceh,” imbuh Wellem.
Wellem menuturkan, beberapa dekade lalu Kota Jayapura cukup banyak melahirkan petinju-petinju potensial dan berbakat, bahkan diantaranya mewakili Indonesia di kejuaraan tinju internasional.
Sebut saja, Beny Maniani, Frans Bonsapia, Lodowick Akwan, Lucky Lahumenten, Simon Rumkabu, Carol Renwarin, Sepy Karubaba, Tepy Wanggai, Beny Elopere, Agus Maay, Apolos Kurni dan lain-lain.
Itulah sebabnya, ucap Wellem, Kota Jayapura sempat dijuluki barometer tinju di Papua.
Namun, setelah itu tinju Kota Jayapura perlahan redup. Faktanya, tak muncul lagi petinju-petinju potensial dan berbakat dari Kota Jayapura.
Untuk itu, terang Wellem, pihaknya ingin mengembalikan kekayaan tinju Kota Jayapura sebagai baromoter tinju di Papua Medan.
Penasehat Teknis Pengkot Pertina Jayapura Alfred Kayoi mengatakan Kejurnas Tinju Medan adalah momen peremajaan atau regenerasi, khususnya petinju Papua.
“Sudah waktunya kita siapkan, bina dan orbitkan petinju muda belia, untuk tampil di even-even nasional,” imbuh Alfred.
Wasit/Hakim Bintang 1 AIBA ini pun memberikan wejangan 3 hal yang harus dimiliki para petinju, yang bakal membawa nama Papua di Kejurnas Tinju Medan.
Pertama, bagaimana penguasaan ring. Kedua, bagaimana adaptasi, untuk menguasai penonton. Ketiga, bagaimana seorang petinju bisa merasakan pukulan.
“Kalau 3 modal dasar ini dia sudah bisa kuasai, maka otomatis apa yang diarahkan pelatih nanti akan nyata diatas ring. Tapi kalau dia belum kuasai, maka seorang petinju akan jadi samsak hidup,” ucap Alfred. **