Oleh: Nethy DS|
PAPUAInside.com, JAYAPURA— Ketua Dewan Adat Mamta (Mamberamo Tabi) Zadrak Taime meminta masyarakat Papua untuk menghargai proses peradilan terhadap tujuh pemuda Papua yang sedang berlangsung di PN Balikpapan, Kalimantan Timur.
Zadrak melihat bahwa tuntutan pembebasan terhadap tujuh pemuda itu sudah ditunggangi kepentingan lain. ‘’Aksi sejumlah masyarakat Papua menuntut pembebasan tujuh Tapol telah ditunggangi kepentingan lain, karena itu masyakarat Papua harus hati-hati dan cerdas dalam menyikapi masalah ini ’’ ujarnya di Jayapura, Senin (15/06/2020).
Dikatakan, apa yang terjadi di Papua selalu dimanfaatkan dan dijadikan persoalan politik yang didalamnya selalu ada pelanggaran HAM, separatisme dan rasisme, namun masalah ini tidak selalu diselesaikan dengan tuntas baik secara politik dan hukum sehingga selalu dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memancing di air kabur.
‘’Jadi kalau mau kasus ini selesai dengan tuntas ya harus dihormati proses hukumnya kita kawal dengan baik agar dapat terlihat jelas apakah ini proses hukum yang adil atau penuh rekayasa, kalau prosesnya sudah dikaitkan dengan masalah lain tidak akan selesai-selesai persoalan Papua ini. Kami minta semua masyarakat Papua tenang dulu hargai proses hukum yang sedang berjalan. Kalau ada ketidakadilan dan ketidakbenaran pasti akan terungkap,’’ tegasnya.
Dikatakan, tujuh orang yang ditetapkan tersangka adalah penggerak dan kordinator aksi demo seperti yang diungkap polisi, terus provokator dan yang mendanai aksi ini serta aktor intelektualnya belum terungkap. ‘’Ya jadi kitong harus hargai dulu proses hukumnya supaya terbuka semua dalam persidangan biar nanti hakim yang putuskan,’’ pesannya. **