Oleh: Vina Rumbewas I
PAPUAinside.com, WAMENA—Sebanyak 25 orang mama-mama asli Papua yang sehari-hari berjualan pinang di Wamena mendapatkan bantuan dari Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Kabupaten Jayawijaya, berupa meja jualan dan modal awal usaha.
Bantuan diberikan langsung oleh Wabup Jayawijaya, Marthin Jogobi, SH, MHum kepada perwakilan mama-mama di Gedung UkumIarek Asso, Senin (18/10/2021).
Dalam sambutannya Wabup mengatakan mengapresiasi KAPP Jayawijaya yang telah memperhatikan mama-mama penjual pinang di Jayawijaya.
“Ini merupakan bentuk dukungan KAPP kepada pemerintah Jayawijaya, khususnya dalam bidang usaha kecil dan koperasi,” ucap Wabup.
KAPP merupakan salah satu wadah advokasi untuk memproteksi sumber ekonomi daerah berbasis kearifan lokal .
Sehingga sebagai mitra pemerintah, kehadiran KAPP di daerah turut mendukung penyelenggaraan program pemerintah guna mewujudkan pembangunan daerah sesuai kearifan lokal.
“Selain penyerahan bantuan meja dan modal, kami berharap kedepan KAPP Jayawijaya juga dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi pengusaha asli Papua,” katanya.
Lanjut Yogobi, seperti pelatihan bagaimana menjadi pengusaha yang kreatif dan inovatif, cara pengelolaan keuangan, dan pelatihan lainnya yang dapat dikembangkan sehingga nantinya dapat meningkatkan perekonomian pengusaha itu sendiri.
Sementara, Ketua KAPP Musa Haluk, SE, MM mengatakan bantuan bagi mama-mama pedagang pinang ini akan diberikan secara bertahap, sehingga untuk tahap awal ini diberikan ke 25 orang mama-mama pedagang.
“Tahap awal kami serahkan kepada 25 orang mama-mama penjual asli Papua, terbagi 22 meja jualan menggunakan atap dan tanpa atap, sedangkan tiga lainnya diperuntukan untuk penyandang disabilitas. Untuk tiga penjual ini kami juga akan lakukan perehapan tempat jual mereka,” katanya.
Sedangkan modal usaha awal yang diberikan sebesar Rp 1 juta per orang.
KAPP berharap melalui modal awal dan bantuan meja itu dapat memotivasi mama-mama menjalankan usahanya dengan baik.
“Kami KAPP melalui bidang yang ada akan terus mendampingi dengan cara memantau perkembangan setiap mama yang telah menerima manfaat ini, baik dari sisi pendapatan dan permasalahan mereka di lapangan,” tuturnya. **