Oleh: Makawaru da Cunha |
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) pimpinan Brigjen Kalenak Murib mengeluarkan ancaman menembak mati Bupati Puncak Bupati Willem Wandik, SE, MSi dan Wabup Puncak Pelinus Balinal, SSos, Ag.
Kalenak Murib mengeluarkan ancaman menembak mati bupati Puncak Willem Wandik ditujukan kepada Pemerintah Daerah (Pemkab) Puncak, TNI/Polri dan warga melalui WhatsApp pada Sabtu (28/5/2022).
Tak hanya mengeluarkan ancaman menembak mati Bupati Puncak Bupati Willem Wandik dan Wabup Puncak Pelinus Balinal, Kalenak Murib juga mengancam menembak mati semua Kepala OPD dan ASN di Lingkungan Pemkab Puncak, Kepala Desa, TNI/Polri serta warga sipil rambut lurus maupun orang asli Papua di Puncak.
Bupati Puncak Bupati Willem Wandik, ketika dikonfirmasi via ponsel pada Senin (30/5/2022) mengatakan, kehadiran Kalenak Murib di Ilaga kemudian masuk ke Sinak telah meresahkan warga hingga korban nyawa dan membuat kehancuran yang luar biasa.
Rumah warga dan sekolah dihancurkan dan dibakar. Bahkan dalam waktu yang singkat Kalenak Murib membunuh dan menembak mati warga sipil, TNI/Polri dan TPN OPM sendiri juga menjadi korban.
Menurut Wandik, aksi yang dilakukan Kalenak Murib bukan lagi suatu perjuangan masalah Papua, tapi tindakan kriminal murni, karena banyak nyawa manusia dibunuh.
“Sejak kehadiran Kalenak Murib sudah 5-10 warga sipil, TNI/Polri dan TPNPB-OPM, yang dibunuh dan ditembak mati,” ujar Wandik.
Padahal sebelum kehadirannya, situasi kamtibmas di Puncak cukup aman dan kondusif. Penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan aktifitas warga berjalan, walaupun ada kontak senjata disana-sini.
Bupati Wandik menuturkan, sebagaimana kesaksian warga bahwa Kalenak Murib mengaku ia diperintah oleh orang , sehingga ia laksanakan aksinya.
“Ada sejumlah TPNPB-OPM di Puncak memiliki struktur organisasi yang jelas. Ada perintah dari atasan untuk melakukan sesuatu, tapi tindakan yang dilakukan Kalenak Murib saya tak pernah temukan. Siapa yang perintah dia untuk membunuh warga dan siapa yang bertanggungjawab,” tegas Bupati Wandik.
Bupati Wandik mengatakan, Kepala Suku Kabupaten Puncak Nicolaus Hababa, ketika membakar mayat seorang warga bersama keluarga korban telah menyampaikan pesan kepadanya bahwa warganya mati bukan dibunuh TNI/Polri. Tapi dibunuh oleh Kalenak Murib.
“Oleh karena itu, kami semua akan keluar dari Puncak. Ko sendiri hidup disini,” ujar Bupati Wandik, yang menirukan ucapan Nicolaus Hababa.
Bupati Wandik mengatakan ucapan Nicolaus Hababa itu berarti Kelenak Murib tak diterima warga Puncak.
Dikatakan bupati Wandik, ia selama ini telah melakukan upaya pendekatan persuasif kepada Kalenak Murib, untuk menghentikan tindakannya tapi dia tak menghiraukan.
“Setelah selesai besok lagi berubah terus lusa berubah lagi dan seterusnya,” terang bupati.
Oleh karena itu, Bupati Wandik menghimbau warga agar tetap waspada, karena Kalenak Murib masih terus menebar ancaman, kelompok-kelompok masyarakat lain pun, agar tak boleh mengikuti tindakannya.
“Kalau ikut dengan dia pasti semua orang akan mati, karena nyawa ini tak ada dijual di toko. Nyawa ini hanya Tuhan yang berikan kepada kita. Biarkan Kalenak Murib berjuang seorang diri,” tegasnya.
Bupati Wandik juga minta kepada Polri, untuk meningkatkan status Kalenak Murib dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), karena tindakannya bukan hanya meresahkan warga. Tapi sudah masuk kategori kriminal murni, yang mengancam nyawa manusia. **