Oleh: Nethy DS|
PAPUAInside.com, JAYAPURA— Sebanyak 37 jurnalis di Kota Jayapura yang difasilitasi Pemda Provinsi Papua menerima vaksin covid-19.
Vaksinasi dilakukan 12 Maret 2021 di Aula Lantai 3 Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua di Kotaraja, Abepura Kota Jayapura.
Pemberian vaksin kepada jurnalis bersamaan dengan pemberian vaksin kepada petugas layanan public dan tenaga kesehatan yang jumlahnya mencapai 101 orang.
‘’Sakit?’’ tanya Dokter Aaron Rumainum usai menyuntik vaksin ke lengan sebelah kiri Vanwi Robert Pemred Wartaplus.com.

Belum sempat dijawab, Dokter Aaron melanjutkan. ‘’Tapi lebih sakit, sakit hati,’’ candanya dan disambut gelak tawa jurnalis lainnya yang sudah siap untuk divaksin. Obrolan ringan ini membuat suasana menjadi lebih santai.
Dokter Aaron Rumainum adalah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan juga orang pertama di Papua yang menerima vaksin covid-19, dia menyuntik dirinya sendiri saat itu.
Sebelum divaksin, ada beberapa tahapan yang harus dilewati, pertama mendaftar dengan menyerahkan KTP untuk mencacat NIK, selanjutnya mengukur tekanan darah dan tanya jawab dari petugas ke calon penerima vaksin.
Pertanyaan yang diajukan antara lain, apakah pernah kontak dengan orang yang positif covid dan apakah memiliki penyakit kronis?.
‘’Saya pernah kontak dengan teman yang positif tetapi Agustus tahun lalu, kemudian pada Januari 2021 saat akan mengikuti pelatihan jurnalis untuk peliputan PON XX dilakukan test antigen dan swab hasilnya negative.’’
Pertanyaan lain, apakah punya penyakit kronis misalkan maag? ‘’Saya punya penyakit maag tetapi belum pernah dirawat atau sakit yang membutuhkan perawatan medis,’’ jawab saya.
Saat mengukur tekanan darah, hasilnya normal di 127/111. Dengan hasil tekanan darah normal dan informasi yang saya berikan ke petugas, akhirnya saya bisa menerima vaksin.
Ada teman yang melakukan pengukuran tekanan darah sebanyak dua kali karena tinggi, saat tekanan darahnya normal kemudian dia divaksin.
Setelah divaksin, diberikan kesempatan selama 30 menit untuk menunggu. ‘’Ibu silahan duduk menunggu 30 menit, siapa tau ada dampaknya langsung bisa ditangani. Jika sudah lewat 30 menit berarti aman,’’ terang salah seorang petugas dengan ramah.
Setelah 30 menit petugas memanggil nama diberikan selembar kertas yang merupakan kartu vaksinasi sebagai bukti sudah divaksin. Dalam kertas juga di tulis nomor kontak yang bisa dihubungi jika setelah divaksin ada keluhan.
Kertas itu juga dibawa saat menerima vaksin kedua yang dijadwalkan 28 Maret 2021. ‘’Nanti Ibu bawa kertas ini kembali pada tanggal 28 Maret untuk menerima vaksin ke dua,’’ jelas petugas.
Petugas juga meminta no HP yang bisa dihubungi untuk nantinya petugas mengirim sertifikat vaksin covid-19 melalui SMS (Short Messade Send)
Setelah divaksin saya hanya merasa lapar itupun terasa setelah 1 jam lebih usai divaksin, dan papeda pilihan pertama yang disantap setelah menerima vaksin. Selebihnya semua terasa seperti biasa, kecuali lengan kiri yang terasa sakit akibat bekas suntik tapi itupun tidak lama.
Pemberian vaksin kepada jurnalis sesuai pernyataan Presiden Jokowi saat peringatan Hari Pers Februari 2021 lalu agar memberikan vaksin kepada jurnalis. Saat itu Presiden menyebutkan angka 5000 jurnalis yang akan divaksin.
Sejak itu, jurnalis di Papua khususnya di Kota Jayapura menunggu untuk divaksin dan pada tanggal 9 Maret 2021 melalui WAG Dokter Aaron Rumainum menyampaikan bahwa wartawan yang mau divaksin silahkan ke Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua pada Jumat 12 Maret 2021.
Setelah adanya informasi tersebut, saya pribadi menyiapkan diri, tidur lebih cepat dari biasanya, tidak melewatkan waktu makan khususnya sarapan, ditambah asupan vitamin dan madu. Pagi hari sebelum divaksin saya sarapan seperti biasa, minum kopi dan makan telur rebus satu butir.
Cara saya mempersiapkan diri itu adalah inisiatif pribadi tanpa ada anjuran dari siapapun, agar saat tiba waktunya divaksin saya makin percaya diri dan tidak ragu serta khawatir menerima vaksin covid-19.
Banyak yang menolak divaksin dengan pertimbangan takut pada efek di masa mendatang karena ini vaksin baru.
Namun bagi saya menerima vaksin akan membuat saya makin percaya diri beraktivitas di masa pandemic covid-19 dan meyakini bahwa vaksin ini untuk kebaikan. Kalau pun nantinya ada efek samping saya berpikir dengan kemajuan ilmu dan teknologi akan ada lagi temuan baru untuk mengatasi efek tersebut.
Yang saya pikirkan saat ini melindungi diri dan keluarga dari paparan covid-19 serta membantu pemerintah meningkatkan herd immunity untuk percepatan memutus rantai penyebaran covid-19.
Jurnalis yang ikut menerima vaksin juga memiliki pemikiran yang sama. ‘’Terima kasih buat Pemda Provinsi Papua yang memfasilitasi jurnalis mendapatkan vaksin gratis. Vaksin ini untuk memutus rantai penyebaran covid-19 yang terus meningkat serta dan mendukung program vaksinasi untuk mencapai herd immunity,’’ ujar Fabio wartawan Kompas.
Dokter Aaron menjelaskan program vaksinasi di Kota Jayapura selain meningkatkan herd immunity juga untuk mengantisipasi datangnya virus 117 yang merupakan varian baru dimana kecepatan menginfeksi 10 kali lipat dari virus saat ini.
Ditegaskan, cakupan vaksinasi di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura harus lebih ditingkatkan untuk menyambut PON XX tahun 2021. ‘’Jika makin banyak orang divaksin maka orang yang datang ke PON XX juga makin banyak, kita semua ingin PON XX di Papua sukses,’’ jelasnya.
Juga, kata Dokter Aaron makin banyak yang divaksin maka aktivitas warga juga tidak akan dibatasi seperti saat ini yang tentunya mendorong peningkatan ekonomi. **