PAPUAInside.com, JAYAPURA— Hari bumi yang setiap tahunnya diperingkati pada tanggal 22 April menjadi momen yang baik bagi komunitas menoken untuk mewujudkan salah satu komitmen yang telah disepakati bersama saat kegiatan menoken tanggal 10-19 Maret 2021 lalu di Tabi yaitu kegiatan hijaukan Yotoro,
Kegiatan hijaukan Yotoro dilaksanakan Sabtu (24/04/2021) melibatkan 100 orang peserta dari komunitas menoken, perwakilan Pemda Kabupaten Jayapura, TNI, Polri, perwakilan pemuda mesjid, gereja di wilayah Setani dan Abepura, perwakilan mahasiswa dari Universitas di Abepura dan Sentani, serta kelompok masyarakat, tokoh tokoh adat, aparat kampung dan pemuda di Kampung Kwadeware.

Bukit Yotoro merupakan salah satu pulau yang berada di Danau Sentani dengan luas kurang lebih 50 ha dan dalam kondisi kritis. Dibeberapa tempat sudah terjadi longsor, abrasi atau pengikisan oleh air danau sentani, hal ini jika tidak ada upaya perbaikan dan perlindungan terhadap lahan kritis di bukit Yotoro, dapat diperkirakan 10 atau 20 tahun kemudian pulau tersebut akan hilang atau terdegradasi.
Menyikapi hal tersebut Samdhana Institusi menginisiasi cara baru dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang dinamakan dengan Adopsi pohon, dengan skema keberhasilan mencapai 100 %.
Melalui skema tersebut pihak pihak yang berkontribusi di kegiatan rehabilitasi lahan namun tidak dapat secara langsung melakukan kegiatan penanaman pohon, dapat mengadopsi pohon yang akan di tanam di Yotoro. Selanjutnya pengelola program adopsi pohon di Yotoro akan memastikan pohon yang diadopsi oleh adopter dapat tumbuh dengan baik, serta pengelola secara rutin akan memberikan laporan progres pertumbuhan tanaman kepada adopter.
Dalam pengembangan skema adopsi pohon di Yotoro Samdhana Institut berkerjasama Persekutuan angkatan muda GKI Patmos Yonokong, kelompok tersebut akan bertanggung terhadap pengelolaan pohon adopsi di Yotoro, melalui ini para pihak yang sudah berkontribusi dalam program adopsi pohon mendapat kepastian jumlah pohon yang diadopsi dapat terpelihara dengan baik dan dipastikan dapat tumbuh dengan baik.
Semua pihak baik perorang atau lembaga pemerintah dan swasta dapat berkontribusi langsung sebagai adopter untuk program adopsi pohon di Yotoro dengan beberapa ketentuan sebagai berikut; Periode adopsi pohon akan berlangsung selama 1 tahun, jumlah minimal pohon yang di adopsi adalah sebanyak 100 pohon atas nama lembaga swasta dan permerintah, perorang minimal 5 pohon, biaya adopsi pohon untuk kegiatan penanaman, pemeliharaan dan management adopsi pohon sebesar Rp. 50.000,/pohon, Pohon yang ditanam akan ditandai dan dipasang indentitas Adopter.
Adopter diberikan identitas dengan Sertifikat adopsi pohon dan pencantuman nama adopter pada lokasi kegiatan penanaman pohon adopsi (diberi papan nama, yang memuat nama jenis, waktu penanaman, dan nama orang tua asuh serta memiliki nilai koordinat geografis), pengelola akan melaporkan perkembangan pohon setiap 3 bulan sekali atau bilamana sewaktu waktu adopter membutuhkan informasi dapat segera diberikan.
Melalui program adsopsi pohon tersebut diharapkan masyarakat dan para pihak di Kampung Kwadeware dapat terlibat secara langsung dalam penanganan rehabilitasi lahan dan dapat memberikan perhatian secara penuh terhadap pohon yang diadopsinya, baik melalui pemupukan atau penanganan penyakit terhadap pohon tersebut sehingga keberlangsungan tumbuh pohon dapat terjamin, sebagai langkah nyata dalam mengurangi emisi karbon atau gas rumah kaca melalui penanaman pohon, upaya meningkatkan nilai estetika atau nilai keindahan/manfaat dari suatu taman atau hutan kota maupun ruang terbuka hijau lainnya.
Sejak dicanang adopsi pohon untuk hijaukan Yotoro hingga saat ini sudah terdapat 150 adopter dan diharapkan banyak pihak yang peduli dan dapat berkontribusi menjadi adopter untuk hijaukan atau lokasi lakosi lainnya di Jayapura atau daerah lainnya yang berminat mengembangkan skema adopsi pohon. ** (Shamdana Institut)