Oleh: Nethy DS|
PAPUAInside.com, JAYAPURA— Dua BTS (Base Transceiver Station) yang mulai mengoperasikan jaringan 4G sejak sebulan lalu 10 Desember 2020 di Ilaga Puncak Papua dibakar oleh orang tidak dikenal mengakibatkan jaringan komunikasi ke wilayah tersebut putus.
Dua BTS yang dibakar tersebut yakni BTS 4 yang terletak di perbukitan Pingeli, Distrik Omukia dan BTS 5 yang terletak di perbukitan wilayah Muara Distrik Mabuggi, Kabupaten Puncak.
“Ya benar ada pembakaran dua BTS, yakni BTS 4 dan BTS 5. Dari laporan warga kejadian terjadi pada Kamis tanggal 7 Januari 2021 lalu,’’ terang Kapolres Puncak AKBP Dicky Hermansyah Saragih seperti dilansir Wartaplus.com, Senin (11/01/2021).
Terbakarnya dua BTS tersebut diketahui setelah pihak Palapa Ring Timur melakukan pengecekan pada Sabtu (9/01/2021) dengan menggunakan Helly Cooper PK IWV Lama untuk menkonfirmasi terkait lost signal di BTS 4 yang terletak di perbukitan Pingeli, Distrik Omukia dan BTS 5 yang terletak di perbukitan wilayah Muara Distrik Mabuggi, Kabupaten Puncak.
Dari hasil pengecekan diketahui, di BTS 5 yang terindikasi lost signal pada hari Rabu tanggal 6 Januari 2021 terdapat string, panel solar cell, genset dan perangkat lainnya yang terbakar sehingga menyebabkan pembangkit daya ke tower tidak terkoneksi dan link radio ke Telkom maupun Telkomsel terputus.
Selanjutnya dari BTS 5 tim melanjutkan pengecekan ke BTS 4 yang terindikasi lost signal pada hari Rabu tanggal 6 Januari 2021 terdapat string, panel solar cell dan perangkat lainnya yang terbakar sehingga menyebabkan pembangkit daya ke tower tidak terkoneksi dan link radio ke Telkom maupun Telkomsel terputus
“Akibat pembakaran dua BTS tersebut, jaringan 4G Telkom Ilaga terputus serta link palapa ring Sugapa-Ilaga-Mulia Terputus,” terang Kapolres.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas (YPM) menyesalkan pembakaran yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) terhadap base transceiver station (BTS) di Kabupaten Puncak.
“Saya sangat menyesalkan pembakaran terhadap BTS yang dibangun Palapa Ring, karena masyarakat tidak lagi mendapat pelayanan telekomunikasi mengingat dengan adanya BTS tersebut dapat dilayani Jaringan 4G,” kata polisiti partai Gerindra asal Papua seperti dilansir Antara.
Dikatakan, seharusnya Bupati dan masyarakat di Kabupaten Puncak turut menjaga asset tersebut karena yang menikmati juga warga di wilayah itu.
Untuk membangun saja sudah susah karena medannya dan keamanan namun pemerintah tetap membangun agar masyarakat dapat menikmatinya, seperti halnya didaerah lain di Indonesia.
Sebelum pemasangan jaringan 4G, Anggota DPR RI Dapil Papua Yan P Mandenas melakukan kunjungan kerja ke Ilaga Ibukota Puncak bersama pimpinan PT Telkom Wilayah Papua Sugeng Widodo dan mendapati bahwa kekuatan sinyal Telkomsel di Ilaga hanya 5 MBps.
Dalam kunjungan itu juga Yan Mandenas dan pihak Telkom Witel Papua berjanji akan menaikkan kekuatan sinyal menjadi 100 MBps sekaligus kado natal untuk masyarakat Puncak.
Janji tersebut terpenuhi pada 10 Desember 2020, untuk pertama kalinya warga Puncak bisa berkomunikasi lewat jaringan 4G, setelah penambahan kekuatan sinyal menjadi 100 MBps selesai dikerjakan.
‘’Apresiasi saya yang tinggi kepada pihak Telkom Witel Papua, Bapak Yan Mandenas maupun semua yang sudah memenuhi janjinya ketika melakukan kunjungan kerja ke Ilaga Oktober lalu. Saat itu pimpinan PT Telkom Witel Papua Pak Sugeng Widodo dan kawan saya Pak Yan Mandenas, berjanji sebelum natal, warga Puncak di ibu Kota Kabupaten dan sekitarnya, sudah bisa menikmati fasilitas Telkomsel 4G sebagai kado Natal, ternyata janji tersebut sudah terpenuhi,’’ ujar Bupati Wandik saat itu. **