Oleh: Vina Rumbewas I
PAPUAinside.com, MAKASSAR–Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi kembali mengunjungi mahasiswa dan pelajar Jayawijaya. Kali ini kunjungan dilakukan di Asrama Mahasiswa dan Pelajar di kota studi Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/5/2022).
Dalam kunjungan tersebut, bupati Banua bersama rombongan, yang terdiri dari beberapa kepala OPD dan bagian melakukan diskusi langsung bersama para mahasiswa dan pelajar
Ella Pagawak, mahasiswi yang sementara menempuh pendidikan S 2 mengusulkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Jayawijaya, untuk membangun sebuah asrama putri.
Mengingat kontrakan yang saat ini ditempati hanya memiliki lima kamar, satu kamar digunakan penghuni putri dan empat kamar lainnya penghuni putra.
“Mewakili teman-teman perempuan, kami beri masukan, agar pemda tolong upayakan kami sebuah kontrakan atau asrama khusus putri, karena di kontrakan ini kami tinggal dengan anak-anak putra,” katanya.

Hal yang sama juga ditambahkan Tonny Wantik, seorang mahasiswa mengungkapkan bahwa selama ini mahasiswa putra saat menumpang di kontrakan mahasiswi putri, sehingga penambahan satu kontrakan baru menurutnya sangat penting. Selain itu, kontrakan yang saat ini ditempati letaknya kurang strategis.
“Kami sudah melihat beberapa kontrakan yang cocok, dan kami mau bupati bisa melihat langsung. Kami juga mau harus ada asrama mahasiswa Jayawijaya yang permanen di Makassar, seperti kota studi lain. Kami harap kehadiran bupati ada titik terang untuk kami,” ujarnya.
Menanggapi keluhan para mahasiswa, bupati Banua mengatakan bahwa pembangunan asrama harus dilakukan secara bertahap, karena hal yang sama juga dibutuhkan mahasiswa Jayawijaya di kota-kota studi lain.
Namun untuk menjawab segera kebutuhan mahasiswa akan tempat tinggal baru, bupati langsung menugaskan beberapa kepala bagian di Setda Jayawijaya yang membawahi bidang kemahasiswaan mencarikan asrama permanen untuk ditempati.
“Saya mau semua kota studi harus ada asrama permanen, tapi harus dibangun bertahap, dan untuk asrama permanen, yang saat ini diupayakan saya mau yang letaknya strategis dengan kampung, aman, nyaman dan bangunan yang layak,” tutur bupati.
Untuk asrama permanen bagi mahasiswa dan pelajar di kota studi Makassar ini, tutur bupati, anggarannya telah dimasukan dalam DPA Tahun 2023.
Sementara untuk dana studi akhir, menurut bupati, selama ini terkendala kelengkapan berkas pengajuan, salah satunya e-KTP dan keterangan studi akhir dari kampung masing-masing.
Bupati juga tidak memungkiri kurangnya informasi menjadi kendala para mahasiswa untuk bisa mendapatkan hak beasiswa.
“Saya minta mahasiswa Jayawijaya, yang sementara menyelesaikan studi akhir, bisa segera masukan data ke koordinator masing-masing, sehingga dapat dilaporkan ke bagian Kesra, agar hal-haknya bisa dibayarkan,” pungkasnya.
Bupati berharap, mahasiswa dan pelajar Jayawijaya yang sementara menempuh pendidikan di kota studi Makassar dan juga di berbagai kota studi lainnya, dapat dengan tekun belajar karena mahasiswa merupakan aset SDM Jayawijaya. **