PAPUAInside.com, MERAUKE— Panglima Komando Operasi Angkatan Udara III (Pangoopsau III) Marsda TNI Bowo Budiarto, CHRMP, kembali meminta maaf kepada masyarakat Papua atas kejadian yang di lakukan oleh dua personil TNI AU Merauke terhadap Steven seorang pemuda yang difabel.
Permintaan maaf disampaikan saat berlangsung pertemuan dengan tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan di Merauke, Jumat (30/07/2021).
“Saya atas nama panglima TNI dan Panglima TNI AU meminta dan memohon maaf yang sebesar – besarnya kepada masyarakat Papua, atas kejadian ini, dan ini menjadi bahan intropeksi di dalam tubuh TNI AU,” ujarnya.
Ditegaskan, kejadian ini membuat pihak TNI-AU sangat terpukul karena selama ini hubungan dengan masyarakat khususnya di Merauke terjalin baik. “Kejadian ini membuat kami sangat terpukul, karena kita tau semua, bahwa selama ini Personil TNI AU tidak pernah bermusuhan dengan masyarakat, khususnya masyarakat di Papua,” tegasnya.
Ekses dari kejadian ini kata Panmgkoopsau sangat berbahaya karena bisa di manfaatkan oleh orang – orang yang tidak bertangung jawab.
Dia menambahkan, terkait kasus ini, Panglima TNI sudah mengambil langkah dengan mengganti komandan di Lanud JA Dimara Merauke. “Kita konsen dengan kejadian ini ,” ujarnya.
Dia juga menegaskan, terkait dengan dua personilnya, tetap dilakukan proses hukum. Soal pemecatan seperti permintaan tokoh masyatakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda di Merauke, tetap melalui tahapan proses penyelidikan.
“Jika nanti dalam proses itu melanggar Hak Asasi Manusia dan kode etik TNI maka di pecat,” tegasnya.
Sementara itu Steven (17) korban kekerasan dua anggota TNI AU di Merauke, meminta maaf kepada seluruh masyarakat Papua, dan Indonesia, atas kejadian yang menimpa dirinya dan berjanji tidak akan mabuk lagi.
Hal tersebut disampaikan Steven melalui penerjemah, ibu Betrix Naha.
Steven mengaku kejadian itu berawal dari ulahnya, karena saat itu dirinya dalam kondisi dipengaruhi minuman keras dan pasca peristiwa tersebut dirinya dalam kondisi sehat, hanya luka lecet di bagian kepala.
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Papua, saya janji tidak mabuk lagi, saya sekarang mau belajar. Kondisi saya saat ini baik-baik saja,” ungkap Steven melalui penerjemah Betriks.
Steven minta peristiwa yang dialaminya tidak ditanggapi berlebihan dengan melakukan aksi-aksi atas kejadian yang menimpanya. “Saya baik- baik saja. Saya tidak mau mengulanggi perbuatan ini lagi,” ungkapnya dengan bahasa isyarat gerakan tangan. **