Oleh: Makawaru da Cunha I
PAPUAinside.com, ILAGA—Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik, SE, MSi, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) untuk melihat progres pembangunan Lapangan Terbang (Lapter) Agandugume, Sinak dan Doufo pada Kamis (26/8/2021) dan Jumat (27/8/2021).
Demikian disampaikan bupati Wandik melalui Siaran Pers dari Dinas Komunikasi dan Informatika Puncak, Sabtu (28/8/2021).
Bupati Wandik mengatakan semua gebrakan pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur seperti lapter, jembatan, maupun jalan, tujuannya hanya untuk meletakan pondasi, dasar pembangunan, yang nantinya akan dinikmati generasi mendatang, sehingga dirinya berharap semua pihak masyarakat, untuk menjaga keamanan, kedamaian di kabupaten Puncak, sehingga pembangunan infrastruktur bisa berjalan dengan baik.
“Pembangunan yang saat ini kami lakukan, bukan untuk kita, sebab generasi kita saat ini akan berakhir, nantinya anak cucu kita yang akan nikmati pembangunan saat ini,” ungkapnya.
Kata Bupati, sebelum hadirnya kabupaten Puncak, kondisi pembangunan tidak begitu cepat, untuk lapter, jalan, jembatan, sekolah, puskemas tidak ada, namun dengan hadirnya kabupaten saat ini, berbagai fasilitas bisa dibangun pemerintah.
“Artinya dari tidak ada menjadi ada, dan masyarakat bisa menikmati saat ini dan anak cucu yang akan datang,” ucap Wandik.

Untuk diketahui, Bupati Willem Wandik melihat progres pembangunan lapter distrik Agandugume, distrik Agandugume sendiri berbatasan dengan Distrik Sinak dan kabupaten Lanny Jaya, lapter ini sendiri merupakan pergumulan dari warga setempat, ketika bupati berkunjung ke distrik tersebut, sekitar tahun 2014 lalu, sejak saat itu, dirinya pun gencar melakukan lobi ke Kementerian Perhubungan RI, dan akhirnya pembangunan lapter pun dilakukan sejak 2016 lalu. Lapter ini sendiri direncanakan memiliki panjang landasan atau run way 800 meter x 18 meter, dan kini sudah di aspal 600 meter dengan bantuan swadaya masyarakat, sisa 200 meter, direncanakan pembangunannya tahun depan, karena saat ini pembangunan masih focus ke taxi way.
“Saya bangga dengan masyarakat disini, sebab daerah sini batu susah, namun warga tidak patah semangat, mereka bantu kerja, angkut batu dengan jarak yang cukup jauh, mereka sendiri bantu pecahkan batu, artinya bahwa mereka sudah merindukan kehadiran lapter,”ungkapnya.
Sementara itu, untuk distrik Sinak sendiri, menurut bupati, saat ini panjang lapter 1100 meter dan lebar 23 meter, direncanakan sampai 1500 meter lagi, dengan tujuan pesawat jenis ATR 42 sudah bisa mendarat tahun depan 2022.
“Lapter Sinak, nanti menjadi sentral angkutan logistik untuk wilayah Mulia, kabupaten Puncak Jaya dan distrik Sinak, untuk menunjang ekonomi distrik lainnya, bahkan Ilaga juga jika jalan sudah tembus, barang-barang yang dulunya mahal, bisa ditekan,”ujarnya.
Khusus untuk lapter distrik Doufo, yang berada di wilayah Sungai Mamberamo, bupati mengecek kondisi landasan masih tanah dan rumput.
Bupati menjelaskan saat ini lapter menggunakan fasilitas yang dibangun oleh Misionaris, namun setelah dirinya memantau, direncanakan tahun ini juga, akan ada konsultan perencanaan turun langsung melihat kondisi lapter, direncanakan tahun 2022, sudah mulai ada pembangunan lapter di distrik ini.
“Saya akan focus pembangunan lapter ke distrik Doufo, sehingga tahun depan, kita sudah bisa bergerak, karena daerah ini bahan-bahan material cukup siap dan murah, apalagi masyarakat siap membantu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (SPBU) Ilaga, Herman Sujito menjelaskan, untuk lapter distrik Agandugume, tahun ini pihaknya focus selesaikan taxi way, direncanakan lebarnya panjang 35 dan lebar 15 meter, sambil kita selesaikan sisa run way 200 meter, direncanakan pesawat jenis Caravan bisa mendarat.
“Sementara untuk Lapter distrik Sinak sendiri saat ini sudah dikerjakan panjang landasan 1100 meter panjang, lebar 23 meter, saat ini kami focus membangun taxi way 15 x 75 meter, apron 60 x 40 meter, saat ini sudah bisa mendarat pesawat jenis twin otter. Lapter ini panjang 1500 meter, direncanakan bisa masuk pesawat jenis ATR 42,” jelasnya.
“Sedangkan untuk lapter distrik Doufo, kami akan turunkan tim konsultan perencana, nantinya mereka yang akan melihat, kondisinya, dan merencanakan pembangunan lapter tersebut,” tambahnya. **