Oleh: Faisal Narwawan I
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura merilis dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 94W di Papua, yang terpantau berada di Samudera Pasifik Utara Papua.
Disebutkan bibit siklon tropis 94W tersebut berada sangat jauh dari Papua sehingga hanya menimbukan dampak tidak langsung yaitu adanya potensi tinggi gelombang dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi.
Gelombang tersebut berpotensi berada di wilayah perairan Utara Papua hingga Papua Barat. Tinggi gelombang yang disebutkan diperkirakan berlangsung hingga satu pekan kedepan.
Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah V Jayapura Ezri Ronsumbre, SSi menjelaskan bibit siklon tropis biasanya mempengaruhi pola angin di daerah terdekatnya, yang berpotensi menciptakan awan hujan, dalam kasus ini terjadi di bagian utara Papua. Namun, dampak signifikan yang paling berpengaruh adalah pada tinggi gelombang.
“Potensi hujan memang ada dengan intensitas sedang hingga lebat apa lagi Papua sedang dalam musim hujan. Namun dampak signifikan yang paling kelihatan itu ada pada tinggi gelombang dengan kategori tiggi hingga sangat tinggi,” ungkap Ezri Ronsumbre,SSi saat dihubungi Papuainside.com, Selasa (13/4/2021).
Tinggi gelombang kategori ringan disebutkannya di bawah 0.5 atau 0,75 meter. Sementara akibat dampak tak langsung dari bibit siklon tropis tersebut kata Ezri gelomang bisa mencapai 2.50 meter di wilayah Samudera Pasifik Utara Biak, Perairan Biak, Teluk Cenderawasih, Samudera Pasifik Utara Jayapura, Perairan Jayapura, Sarmi, Laut Arafuru Selatan Merauke, Laut Arafuru Bagian Timur dan lainnya.
“Hal ini patut diperhatikan dan diwaspasdai oleh aktivitas pelayaran di wilayah tersebut hingga sepekan ke depan (18 April 2021) dan kalau ada perubahan akan kami update lagi,” ujarnya.
Disebutkan, siklon di Utara Papua sangat biasa dan bukan pertama kali terjadi. Lebih lagi siklon tersebut baru merupakan bibit bukan badai siklon sebagaimana menimpa NTT.
Walau begitu, perahu nelayan maupun aktivitas di perairan utara Papua lainnya tetap diminta, untuk memperhatikan segala kemungkinan terburuk dan tetap berhati-hati. **