PAPUAInside.com, WONDAMA— Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Pur) Drs Paulus Waterpauw M.Si memerintahkan Sekda Nathaniel Mandacan M.Si dan Kepala BPBD Derek Ampnir segera menyalurkan bantuan tanggap darurat pasca banjir yang melanda Kabupaten Teluk Wondama.
‘’Saya sudah meminta Pak Sekda dan Kepala BPBD untuk meninjau lokasi serta segera menyalurkan bantuan tanggap darurat,’’ ujar Watrepauw singkat saat diikonfirmasi terkait bencana tersebut.
Banjir di Teluk Wondama terjadi Senin (30/05/2022) sekitar pukul 01.00 dinihari, yang didahului dengan hujan deras selama kurang lebih tujuh jam.
Hujan deras tersebut mengakibatkan sungai Ati di Distrik Rasiei dan sungai Kaibi di Distrik Wondiboi meluap dan membanjiri empat kampung.
Kepala BPBD Kabupaten Teluk Wondama Waori yang ditemui di lokasi pasca banjir menjelaskan luapan sungai yang masuk ke pemukiman dan rumah-rumah warga tidak hanya air tetapi juga lumpur, kayu-kayu gelondongan sehingga menyulitkan petugas melakukan pembersihan.
Akibat jalan tertutup kayu gelondongan membuat tidak ada akses. ‘’Luapan sungai hingga masuk ke dalam rumah warga bukan hanya air, tetapi juga lumpur dan kayu gelondongan besar mendarat di tengah jalan raya hingga sulit di bersihkan. Termasuk pada pukul 02.00 WIT semalam, akses jalan Wasior Rasiei tertutup, tidak bisa di gunakan akibat tertimbun lumpur dan kayu gelondongan besar sepanjang kurang lebih 1 kilo meter,’’ terang Waroi.
Saat ini dari data yang diperoleh BPBD terdapat 68 rumah Warga kampung Isei rusak akibat banjir, 1 rumah di kampung Kaibi mengalami rusak ringan dan satu unit kendaraan roda dua milik warga kampung Rasiei hanyut saat hendak menyeberang jembatan. ‘’Puji Tuhan meskipun banjir besar namun tidak ada korban jiwa,’’ jelasnya.
Lanjut di jelaskan, tim penanggungalangan bencana lintas sector sudah berkerja mulai hari ini sesuai tupoksi yakni dinas sosial, dinas pekerjaan umum, dinas lingkungan hidup dan juga TNI/Polri ikut membersihkan rumah warga.
Waroi berharap ada perhatian khusus dari pemerintah Provinsi Papua Barat dan pusat membangun dan menormalisasi sungai-sungai yang berada dalam kota karena membutuhkan anggaran besar.
“Hampir setiap tahun pasti terjadi seperti ini. Dan pemerintah rugi, infrastruktur jalan, jembatan drainase rusak. Kami berharap pemerintah pusat perhatikan kabupaten Wondama, karena kabupaten Wondama berada diantara 6 sungai besar di dalam kota. Kalau pakai APBD sendiri tidak mampu terutama saat pemeliharaan mencegah bencana. Pra bencana dan pasca bencana ini harus di perhatikan baik. Kami mohon kepada pemerintah pusat supaya ada Dana Alokasi Khusus (DAK) khusus di berikan kepada daerah agar bisa merencanakan penanganan seperti apa. Karena kami kalau berharap kabupaten sendiri kami tidak mampu. Kementerian dalam Negeri, Presiden Jokowi perhatikan kami juga di Wondama,” ungkap Waroi. **