Oleh: Ignas Doy I
PAPUAInside.com, JAYAPURA—Setelah lama tak ada kasus baru, akhirnya di kabupaten Supiori bertambah lagi satu kasus positif Covid-19. Dengan demikian, jumlah kasus positif 3 orang, dirawat 1 orang, sembuh 2 orang dan ODP 6.
“Tambahan satu kasus di Supiori dan juga di Kepulauan Yapen diduga berasal dari pergerakan penduduk yang berasal dari kota Jayapura,” jelas Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K), saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari Media Center Satgas Covid-19 Provinsi Papua, Kota Jayapura, Jumat (03/07/2020).
Menurutnya, hari ini Jumat (03/07/2020) pukul 19.00 WIT ada tambahan 20 pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Dengan demikian, tuturnya, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Papua berjumlah 1906 kasus.
Dari angka tersebut 987 atau 52 persen saat ini dirawat, 901 atau 47 persen telah dinyatakan sembuh dan meninggal sebanyak 18 kasus atau 1 persen.
Jumlah ODP hingga hari ini sebanyak 2903, sementara PDP sebanyak 261 dan tes PCR maupun TCM sebanyak 15544 sampel.
Ada pun rincian tambahan 20 kasus positif Covid-19 sebagai berikut 13 kasus tersebut berasal dari kota Jayapura, 5 kasus berasal dari kabupaten Mimika dan 1 kasus berasal dari Kepulauan Yapen dan 1 kasus lagi berasal dari Supiori.
“Kalau kita lihat angka ini menunjukan untuk wilayah adat Saireri, walaupun jumlah kasusnya tak meningkat signifikan, namun dari hari ke hari ada penambahan kasus baru,” tegasnya.
PDP bertambah 12 yakni dari Boven Digoel 5 orang dan kota Jayapura sebanyak 7 orang. Sementara ODP bertambah 33 orang masing masing Merauke sebanyak 1 orang, Biak Numfor 3 orang, Boven Digoel sebanyak 17 orang, Yahukimo 3 orang dan kota Jayapura sebanyak 9 orang.
“Kita juga mengucap syukur kepada Tuhan, karena hari ini ada 9 orang yang dinyatakan sembuh yakni Mimika 3 orang, kabupaten Jayapura 3 orang dan Keerom sebanyak 3 orang,” katanya.
Dijelaskannya, tambahan 20 kasus pada hari ini memperingatkan semua pihak, khususnya di wilayah adat Saireri perlu perhatian khusus dari asosiasi pemerintah setempat dan juga bupati-bupati yang berada di wilayah adat Saireri.
Ia menuturkan, hal ini bermakna pemantauan secara ketat ketika warga memasuki wilayah Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Supiori maupun Waropen, agar terus ditingkatkan.
“Peningkatan itu dapat dilakukan ketika mereka tiba dan memastikan bahwa catatan-catatan perjalanan itu bisa dipantau dengan baik. Bila perlu dilakukan rapid test,” terangnya.
Dikatakannya, khusus bagi mereka yang bergerak ini diupayakan untuk dilakukan isolasi selama 14 hari. Selanjutnya dipantau perjalanan klinis dari pada penyakit mereka apakah ada perubahan- perubahan klinis dari penyakit yang mereka alami atau ada keluhan- keluhan yang muncul.
“Jikalau keluhan itu didapatkan, maka langkah cepat untuk segera melakukan rapid test maupun TCM oleh teman -teman yang berada di Kepulauan Yapen,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, perhatian juga dialamatkan kepada teman- teman yang berada di kota Jayapura. Walaupun hari ini kasusnya tak meningkat secara signifikan, tapi jumlah kasus sebanyak 1064 yang dinyatakan positif dan ODP sebanyak 882 serta PDP 160 menjadi perhatian bersama.
Saat pertemuan bersama Forkopimda yang dipimpin langsung Wagub Papua, ungkapnya, Pemprov Papua akan memberikan perhatian khusus kepada kabupaten Jayapura dan kota Jayapura, untuk dalam waktu dua minggu kedepan sudah mengambil langkah-langkah taktis dalam upaya menekan penularan penyakit ini, bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan atau stake holder.
“Khususnya Puskesmas yang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan di kota Jayapura maupun kabupaten Jayapura,” ucap dia.
Ia menerangkan, perjalanan virus ini dapat dikendalikan dan selanjutnya akan memasuki periode era new normal atau kenormalan baru.
“Dengan catatan kita tetap mengikuti protokol kesehatan, maka persoalan Covid-19 di Papua khususnya di kota Jayapura dapat kita selesaikan dalam waktu yang singkat,” pungkasnya. **