oleh: Faisal Narwawan|
PAPUAinside.com, JAYAPURA – PLN melakukan penyesuaian operasional pembangkit di Yalimo setelah banjir bandang dan hujan deras mengakibatkan longsor di beberapa titik serta putusnya jembatan penghubung antara Wamena dan Yalimo di Abenaho.
Dampaknya, proses pendistribusian bahan bakar untuk PLTD Elelim sementara terhenti. Kondisi tersebut membuat PLN perlu menyesuaikan operasional pembangkit dengan persediaan bahan bakar yang ada di Elelim hingga akses kembali dapat dilalui.
Sebagai langkah antisipasi, PLN harus melakukan pemadaman terencana selama enam hari ke depan, dimulai tanggal 23-28 Februari 2021 pada pukul 12.00-18.00 WIT.

Hal ini dilakukan guna menekan kebutuhan bahan bakar yang ada sembari menunggu akses jalan dapat dilalui kembali.
“Kami mohon maaf kepada seluruh pelanggan yang ada di Yalimo. Pengurangan jam nyala sementara ini kami lakukan agar masyarakat tetap bisa menikmati listrik setiap harinya hingga akses dapat dilalui untuk pendistribusian bahan bakar pembangkit,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Abdul Farid dalam keterangan persnya yang diterima, Selasa (23/02/2021) malam.
Saat ini PLN juga terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait pembersihan dan perbaikan akses satu-satunya jalan penghubung dua kabupaten tersebut.
“Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Sementara ini, kami masih menunggu sambil terus melihat progres pekerjaan tersebut,” jelas Farid.
Dijelaskannya, bahan bakar hingga kini masih tertahan di Kota Wamena. Ia mengharapkan kejadian tersebut tak berlangsung lama dan segera teratasi.
PLTD Elelim sendiri memiliki daya mampu sebesar 1100 kW. Daya tersebut menyuplai 1.174 pelanggan yang ada di Yalimo dengan beban puncak saat ini mencapai 400 kW.
“Bila akses sudah bisa dilewati, kami akan langsung mendistribusikan bahan bakar yang sementara masih tertahan di Wamena. Mudah-mudahan bisa secepatnya,” jelasnya. **