Oleh: Vina Rumbewas
PAPUAInside.com, WAMENA – Satu pasien Covid-19 di Jayawijaya dinyatakan meninggal pada Kamis (15/10/2020) malam setelah menjalani perawatan di RSUD Wamena selama kurang lebih dua minggu.
Meski sempat terjadi tarik ulur antara pemerintah daerah dan keluarga pasien yang sejak pagi menduduki halaman RSUD Wamena, terkait prosesi pemakaman, namun akhirnya pasien tersebut dapat dimakamkan di kampung halamannya di Asotipo-Jayawijaya.
“Kami sudah siapkan tempat untuk dilakukan pemakaman pagi tadi tapi pihak keluarga meminta untuk dibawa ke kampung. Setelah negosiasi akhirnya kami ikut apa permintaan keluarga duka, tetapi kita juga punya syarat yakni harus dimakamkan dengan protocol kesehatan, dimakamkan di kampung tetapi harus di areal tanah yang kosong tidak boleh di daerah pemukiman, dan akhirnya kita sepakat,” ungkap Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, yang juga merupakan Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Jayawijaya, Jumat (16/10/2020).
Prosesi pemakaman sendiri dimulai dengan doa pelepasan di ruang jenazah, kemudian dibawa menuju kampung Assotipo untuk dimakamkan sesuai protocol kesehatan oleh tim kesehatan yang telah ditunjuk.
“Ini pasien covid pertama yang meninggal di Jayawijaya. Beliau punya penyakit bawaan dan dalam perawatannya kami sudah upayakan dengan menggunakan ventilator tapi tidak tertolong karena gulanya naik dan oksigen menurun,” ungkap John Banua.
Pasien datang dari Jayapura ke Wamena untuk melaksanakan tugas kemudian sakit dan mendapat perawatan di RSUD Wamena.
Dikatakan, meskipun pasien tersebut dirawat hingga meninggal di Jayawijaya namun tidak termasuk dalam grafis pasien covid-19 Jayawijaya yang meninggal, melainkan dimasukan dalam grafis pasien Covid-19 Provinsi Papua.
Sementara itu, diakui Banua, meskipun ada penambahan kasus baru namun tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jayawijaya cukup tinggi.
“Pasien kita memang ada penambahan, tetapi banyak juga yang sembuh. Per tanggal 15 Oktober kemarin sebanyak 14 orang dinyatakan sembuh namun ada penambahan juga empat orang,” pungkas Banua.**